Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai beasiswa yang diberikan Australia atas nama Duo Bali Nine tak pantas dan tak sewajarnya.
"Saya kira (dihukum mati) itu termasuk kejahatan, tentu kurang pantas orang yang melaksanakan kejahatan di Indonesia diberi nama untuk beasiswa itu," kata JK di Kantor Wapres, Jakarta, Senin (4/5).
Beda halnya, menurut JK, jika nama beasiswa diberikan atas nama pahlawan atau orang yang terhormat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, sebuah kampus di Australia diberitakan akan mengabadikan nama duo Bali Nine yang dieksekusi pekan lalu sebagai nama beasiswa.
BACA: Duo Bali Nine Jadi Nama Beasiswa di Australia, Abbott HeranDiberitakan The Age, Jumat (1/5), Australian Catholic University akan menggunakan nama Andrew Chan dan Myuran Sukumaran sebagai nama beasiswa bagi mahasiswa asal Indonesia.
Beasiswa itu berupa studi gratis selama empat tahun dan diberikan pada pelajar Indonesia yang memenangkan kompetisi esai dengan tema menentang hukuman mati berjudul "kesucian kehidupan manusia".
Chan dan Sukumaran adalah dua dari delapan tereksekusi mati yang menemui ajal di hadapan regu tembak Rabu lalu. Sebelum menghadapi ajal, Chan dan Sukumaran mengatakan ingin agar nama mereka dijadikan simbol terhadap penghapusan hukuman mati di dunia.
Perdana Menteri Australia Tony Abbott sendiri adalah salah satu yang menentang hukuman mati terhadap dua warganya. Sebelumnya, ia mengatakan bahwa eksekusi akan berdampak terhadap hubungan bilateral Australia-Indonesia. Kendati demikian, jika nama Chan dan Sukumaran disanjung sedemikian rupa, bahkan dijadikan nama beasiswa, Abbott agak mengernyitkan dahi.
"Beasiswa ini memberikan pesan yang tidak biasa. Jika boleh saya bilang, adalah hal yang aneh dilakukan sebuah universitas, terutama institusi yang seharusnya mendukung nilai-nilai terbaik," kata Abbott.
(stu)