Jakarta, CNN Indonesia -- Penjaga pantai Libya menahan hampir 600 migran Afrika ilegal pada Rabu (6/5), termasuk di antaranya wanita hamil dan 18 anak-anak, yang mencoba berlayar ke Eropa dengan hanya menumpangi sebuah pada perahu nelayan.
"Penjaga pantai pada dini hari tadi menangkap 585 imigran gelap asal negara-negara Afrika seperti Somalia, Eritrea, Ghana dan Mali," kata Mohamed al-Ghwaili, juru bicara departemen kepolisian yang bertugas menangani imigrasi, dikutip dari Reuters, Rabu (6/5).
Ghwaili mengungkapkan para imigran Afrika tersebut mencoba berangkat ke Italia dengan menumpang sebuah perahu nelayan tua di Sabratha, kota sebelah barat ibu kota Tripoli.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Imigran ilegal asal Afrika kerap nekat menyebrangi lautan demi meninggalkan daerah asal mereka yang dibekap konflik dan mencari penghidupan yang lebih baik di Eropa, utamanya lewat Italia. Fenomena ini membuat marak bisnis perdagangan manusia.
Penjaga pantai Libya, di bawah tekanan dari Eropa untuk membendung aliran imigran ilegal, mengungkapkan pada Minggu (3/5) bahwa mereka telah mencegat beberapa kapal yang membawa sekitar 500 imigran gelap dan memaksa mereka kembali ke pantai.
Sementara, setiap harinya ribuan imigran gelap lainnya berhasil menyebrang ke Italia. Namun, bagi imigran gelap yang tertangkap penjaga pantai Libya, mereka ditempatkan pusat-pusat penahanan yang sempit di Libya, kadang-kadang selama berbulan-bulan,
Penjaga pantai Libya hanya memiliki sedikit sumber daya dan menjaga perairan dengan hanya mengendarai kapal ikan untuk memerangi perdagangan manusia.
Belum lagi, keadaan politik Libya yang tidak stabil, empat tahun setelah tersingkirnya Muammar Gaddafi dari tampuk pemerintahan. Kini, beberapa faksi mengklaim pemerintahan Libya, sementara kekerasan dari kelompok militan terus terjadi, termasuk dari ISIS.
Pada Selasa (5/5) kemarin, sekitar 6.800 imigran gelap diselamatkan dari perahu yang penuh sesak ketika akan menyeberang ke Eropa selama akhir pekan lalu, termasuk seorang ibu yang melahirkan seorang bayi perempuan di sebuah kapal angkatan laut Italia.
Kementerian Dalam Negeri Italia mensinyalir cuaca musim semi dan air laut yang tenang disinyalir mendorong jumlah kedatangan imigran di Italia untuk tahun 2015 menjadi 200 ribu orang, meningkat dari 30 ribu orang pada tahun lalu.
Bulan lalu saja, diperkirakan sekitar 900 imigran ilegal tewas di lepas pantai Libya karena perahu mereka terbalik diterjang ombak ketika berupaya mencapai pulau Lampedusa, pulau paling selatan Italia yang kerap menjadi "pintu masuk" imigran gelap menuju Eropa.
Badan pengungsi PBB memperkirakan sekitar 1.800 imigran tewas selama penyeberangan pada tahun ini. Sementara, 51 ribu imigran lainnya berhasil memasuki Eropa melalui laut, 30.500 di antaranya datang dari Italia.
(ama/ama)