Taliban Afghanistan Serang Penginapan di Kabul

Ike Agestu/Reuters | CNN Indonesia
Rabu, 27 Mei 2015 14:14 WIB
Empat gerilyawan Taliban bersenjatakan senapan serbu dan peluncur granat menyerbu sebuah tempat penginapan di daerah diplomatik ibu kota Afghanistan.
Empat gerilyawan Taliban bersenjatakan senapan serbu dan peluncur granat menyerbu sebuah tempat penginapan di daerah diplomatik ibu kota Afghanistan. (Reuters/Omar Sobhani)
Jakarta, CNN Indonesia -- Empat gerilyawan Taliban bersenjatakan senapan serbu dan peluncur granat menyerbu sebuah tempat penginapan di wilayah diplomatik ibu kota Afghanistan pada Selasa malam hingga hingga mereka dibunuh oleh pasukan pemerintah pada Rabu pagi.

Tidak ada korban selain penyerang, kata wakil menteri dalam negeri Afghanistan Jenderal Ayoub Salangi.

Kepala polisi Kabul Abdul Rahman Rahimi mengatakan wisma itu dimiliki oleh keluarga politisi Afghanistan yang populer dan memiliki hubungan dengan Menteri Luar Negeri Salahuddin Rabbani.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Taliban Afghanistan mengaku bertanggung jawab atas serangan dan mengatakan banyak "penjajah” tewas. Namun kelompok ini sering membuat klaim berlebihan tentang korban dalam serangan mereka terhadap pemerintah Afghanistan dan target asing.

Taliban, yang telah melancarkan pemberontakan sejak digulingkan oleh pasukan Afghanistan yang didukung AS pada 2001, menganggap kehadiran pihak asing di Afghanistan kekuatan penjajah dan pemerintah Afghanistan hanyalah rezim boneka.

Ibu kota Kabul telah dilanda serangkaian serangan tingkat tinggi yang menargetkan orang asing dan pemerintah selama dua minggu terakhir, menambah kekhawatiran mengenai apakah pasukan keamanan Afghanistan dapat mengatasi pergolakan setelah sebagian besar pasukan asing meninggalkan negara itu pada akhir 2014.

Salangi mengatakan sedikitnya satu roket peluncur granat dan tiga AK-47 disita setelah serangan berakhir.

Belasan ledakan terdengar oleh saksi Reuters pada beberapa jam pertama serangan, sementara semburan tembakan dan ledakan terus terjadi sampai operasi pembersihan diluncurkan lima jam kemudian.

Rahimi menolak untuk mengidentifikasi penghuni wisma, yang menurut sumber keamanan sering digunakan untuk menampung orang asing dan warga Afghanistan.

Pekan lalu, setidaknya lima warga Afghanistan tewas dan puluhan lainnya luka-luka akibat ledakan bom mobil di tempat parkir Kementerian Kehakiman Afghanistan. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER