Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Kesehatan Korea Selatan pada Rabu (10/6) melaporkan 13 kasus penjangkitan virus Middle East Respiratory Syndrome, atau MERS baru. Angka ini menambah jumlah kasus penjangkitan menjadi 108 kasus.
Dilansir dari Reuters, selain kasus penjangkitan baru, Korea Selatan juga melaporkan bahwa dua pasien tewas, menambah jumlah korban jiwa menjadi sembilan orang.
Seluruh korban tewas telah menderita kasus penyakit serius sebelum dinyatakan positif terjangkit virus MERS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebanyak 13 kasus baru yang diumumkan hari ini ditelusuri terkait dengan penjangkitan rumah sakit.
Setidaknya 2.892 warga Korea Selatan yang diduga memiliki kontak dengan pasien MERS kini menjalani karantina di rumah sakit dan di rumah mereka masing-masing. Pemerintah Korea Selatan melacak sinyal ponsel mereka untuk mengetahui apakah ada warga yang melanggar karantina.
Kasus baru Korea Selatan membawa total kasus MERS secara global menjadi 1.244, berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dengan setidaknya 448 kematian terkait.
Lebih dari 1.800 sekolah juga ditutup untuk beberapa hari, sebanyak 1.255 di antaranya berada di Provinsi Gyeonggi, wilayah luar Kota Seoul.
Pemerintah Hong Kong, Taiwan dan Makau telah mengeluarkan peringatan perjalanan bagi warganya yang ke Korea Selatan. Warga di ketiga daerah tersebut disarankan untuk membatalkan atau menunda perjalanan mereka ke Korea Selatan jika tidak diperlukan.
Pertama kali muncul di Arab Saudi tahun 2012, virus Middle East Respiratory Syndrome, atau MERS, disebabkan oleh coronavirus yang berasal dari famili yang sama seperti virus Severe Acute Respiratory Syndrome, atau SARS.
Di Arab Saudi, terjadi lima penjangkitan baru dalam periode 1 hingga 4 Juni 2015.
Saat ini, penelusuran jejak penjangkitan masih terus dilakukan pihak berwenang di Arab Saudi.
(ama/ama)