Jakarta, CNN Indonesia -- Maskapai penerbangan Cathay Pacific Airways Ltd melaporkan penurunan tajam dalam pemesanan tiket pesawat dari Hong Kong ke sejumlah kota di Korea Selatan, yang kini tengah dilanda wabah virus MERS.
Kasus penjangkitan virus MERS di Korea Selatan terus merangkak naik menjadi 108 kasus hingga Rabu (10/6). Sementara korban tewas mencapai sembilan jiwa.
"Pada tahap ini, kita tidak mengharapkan dampak yang sangat besar. Jika penyebaran MERS tetap berada dalam skala lokal, dan jika pemerintah (dapat menanggulanginya) secara efektif, maka dampaknya hanyalah berjangka pendek dan terbatas," kata CEO Cathay Pacific, Ivan Chu, dikutip dari Reuters, Rabu (10/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penurunan pemesanan tiket ini menyusul peringatan perjalanan yang dikeluarkan pemerintah Hong Kong ke Korea Selatan pada Selasa (9/6). Warga Hong Kong disarankan untuk membatalkan atau menunda perjalanan mereka ke Korea Selatan jika tidak diperlukan. Taiwan dan Makau juga menerapkan peringatan serupa.
"Penanganan informasi (soal virus MERS) tidak dilakukan dengan baik," kata Chu dalam pertemuan Asosiasi Transportasi Udara Internasional, atau IATA, di Miami, Amerika Serikat.
Chu menyatakan para konsumen panik terkait penyebaran virus mematikan ini. Chu menyatakan sejumlah wisatawan Hong Kong bahkan memutuskan mengalihkan perjalanan mereka ke negara lain seperti Jepang dan Thailand.
Dewan Industri Pariwisata Hong Kong membatalkan semua tur ke Korea Selatan yang dijadwalkan berangkat pada periode Rabu (10/6) dan hingga 30 Juni mendatang. Namun, pembatalan ini tidak termasuk perjalanan dengan kapal pesiar, yang akan memengaruhi sekitar 10 ribu hingga 12 ribu wisatawan.
Meskipun penurunan tajam dialami Cathay, namun sejumlah maskapai penerbangan lain menyatakan bisnis mereka tidak terpengaruh oleh penyebaran virus MERS di Korea Selatan.
Asiana Airlines Inc, maskapai asal Korea Selatan menyatakan penyebaran virus MERS tidak memengaruhi lalu lintas penumpang.
"(Penyebaran virus MERS) tidak mempengaruhi lalu lintas penumpang tetapi menjadi masalah yang lebih besar," kata Larisa Pak, asisten urusan internasional dan peraturan Asiana Airlines
Pak menyatakan maskapainya mengambil sejumlah langkah preventif penyebaran virus, termasuk membersihkan pesawat, namun menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut.
Pesaingnya, Korean Air Lines Co Ltd menyatakan pada Ahad (7/6) bahwa pelanggan asal Amerika Serikat menyatakan keprihatinan soal keamanan dan penyebaran virus mematikan ini di Korea Selatan. Namun, penjualan tiket dari AS tetap stabil.
Mewabahnya virus MERS di Korea Selatan mengkhawatirkan sejumlah investor di sektor industri penerbangan, seperti ketika wabah virus Severe Acute Respiratory Syndrome, atau SARS melanda pada 2003 lalu.
Menurut data dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa, kasus penjangkitan MERS di Korea Selatan merupakan tertinggi kedua setelah Arab Saudi.
Pertama kali muncul di Arab Saudi tahun 2012, virus Middle East Respiratory Syndrome, atau MERS, disebabkan oleh coronavirus yang berasal dari famili yang sama seperti virus Severe Acute Respiratory Syndrome, atau SARS.
Di Arab Saudi, terjadi lima penjangkitan baru dalam periode 1 hingga 4 Juni 2015.
Saat ini, penelusuran jejak penjangkitan masih terus dilakukan pihak berwenang di Arab Saudi.
(ama/ama)