Misi WHO Rekomendasikan Sekolah Korsel Dibuka Kembali

Ike Agestu/Reuters | CNN Indonesia
Rabu, 10 Jun 2015 19:43 WIB
Misi bersama WHO dan Korsel merekomendasikan sekolah-sekolah yang ditutup akibat wabah MERS untuk dibuka kembali.
Wabah MERS Korea Selatan adalah yang kedua tertinggi setelah Arab Saudi dan sejauh ini sudah membuat 2.474 sekolah ditutup, termasuk 22 universitas. (Reuters/Kim Hong-Ji)
Jakarta, CNN Indonesia -- Misi bersama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Korea Selatan yang mempelajari soal wabah MERS di Korea Selatan, merekomendasikan pembukaan kembali sekolah yang ditutup untuk mencegah penyebaran virus.

Kementerian Kesehatan Korea Selatan mengatakan pada Rabu terdapat dua kematian dan 13 kasus baru, membuat korban meninggal menjadi sembilan orang dan total 108 kasus.

Wabah MERS Korea Selatan adalah yang kedua tertinggi setelah Arab Saudi dan sejauh ini sudah membuat 2.474 sekolah ditutup, termasuk 22 universitas. Wabah telah memicu kecemasan publik, angkutan umum didesinfeksi, kehadiran penonton bisokop menurun, dan orang-orang memakai masker di ruang publik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun misi bersama WHO dan Kosel yang mulai bekerja pada Selasa, mendesak pemerintah untuk mempertimbangkan pembukaan kembali sekolah.

"Sekolah tidak dikaitkan dengan penularan (virus) di Republik Korea atau di tempat lain," kata misi itu pada Rabu (10/6).

Rekomendasi ini diumumkan setelah dewan sekolah dari Seoul dan provinsi Gyeonggi mengumumkan perpanjangan penutupan sekolah sampai Jumat dan menganjurkan lebih banyak sekolah lagi ditutup.

Beberapa negara di sekitar Korsel telah mengeluarkan imbauan terkait perjalanan ke Korea Selatan atau meningkatkan pemindaian terhadap para penumpang masuk. MERS membuat sektor pariwisata yang menjadi salah satu penyumbang perekonomian Korea Selatan menjadi lesu.

Maskapai Cathay Pacific dari Hong Kong mengatakan terjadi penurunan pemesanan pesawat ke Korea Selatan. Dua maskapai besar di Taiwan juga memangkas jumlah penerbangan ke Korsel lebih dari setengahnya.

Bandara Incheon di Seoul mengatakan jumlah kedatangan penumpang turun tajam pada Senin dan Selasa.

Meski begitu, WHO belum merekomendasikan pembatasan perjalanan atau perdagangan.

Data dari pemerintah menunjukkan MERS juga telah berdampak aktivitas belanja, penjualan di pusat perbelanjaan jatuh 25 persen pada minggu pertama Juni dibandingkan dengan rata-rata dua minggu pertama Mei. Namun pembelian secara daring naik.

Jumlah orang yang mungkin telah melakukan kontak dengan pasien MERS dan kini di karantina naik menjadi 3.439, sedangkan karantina telah dicabut untuk 641 orang.

Kasus baru Korea Selatan membawa jumlah kasus MERS secara global menjadi 1.257 berdasarkan data WHO, dengan setidaknya 448 kematian terkait. Korsel merupakan negara dengan jumlah kasus MERS tertinggi kedua setelah Arab Saudi, menurut Pusat Eropa untuk Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER