WHO: MERS di Korsel Luas Tetapi Terkendali

Reuters | CNN Indonesia
Sabtu, 13 Jun 2015 15:50 WIB
Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, mengatakan wabah MERS di Korsel rumit dan luas tetapi tetap terkendali penyebarannya di fasilitas-fasilitas kesehatan.
Pemerintah Korea Selatan berhasil mencegah virus MERS menyebar di luar lingkungan rumah sakit. (Reuters/Kim Hong-Ji)
Seoul, CNN Indonesia -- Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, mengatakan wabah MERS di Korea Selatan “besar dan rumit” meski tidak ada pertanda penyakit ini menyebar di masyarakat.

Asisten Dirjen WHO Keiji Fukuda mengatakan tidak ada indikasi bahwa virus penyakit pernapasan Timur Tengah ini telah bermutasi sehingga lebih mudah menular.

“Karena wabah ini besar dan rumit, harus diantisipasi kemungkinan lebih banyak warga yang terjangkit,” kata Fukuda dalam jumpa pers di Seoul, Sabtu (13/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Virus ini telah menjangkiti 138 orang di Korea Selatan dan 14 orang meninggal sejak pertama kali dideteksi diderita oleh seorang pengusaha yang baru kembali dari Timur Tengah pada 20 Mei.

Ini adalah wabah MERS terbesar di luar Arab Saudi, tempat pertama kali virus ini ditemukan pada manusia tahun 2012. Keadaan ini menyebabkan kekhawatiran di Asia akan terjadi lagi wabah SARS pada 2002-2003 yang menewaskan 800 orang di seluruh dunia.

Fukuda mengatakan dia optimistis karena langkah-langkah pengendalian yang dilakukan Korea Selatan mulai membuahkan hasil.

Pengusaha yang membawa virus MERS ke Korea Selatan mendatangai sejumlah pusat kesehatan karena mengeluh batuk dan demam sebelum akhirnya didiagnosa terjangkit MERS. Dia menyebabkan virus itu menjangkiti warga di pusat-pusat kesehatan.

Fukuda menyebut unit gawat darurat dan kamar rumah sakit yang penuh, ditambah dengan kebiasaan mengunjungi sanak saudara yang sakit menjadi penyebab tanggapan awal atas penyakit baru ini tidak optimal.

“Kebiasaan mendapatkan pengobatan dari fasilitas kesehatan berbeda, yang disebut dengan ‘belanja dokter’, bisa jadi merupakan faktor penyebarannya,” kata Fukuda.

Tetapi penyebaran penyakit itu hanya terjadi di rumah sakit.

“Saat ini, misi WHO belum menemukan bukti bahwa penyakit ini ini menulari warga masyarakat,” kata Fukuda.

Pihak berwenang telah menutup setidaknya dua rumah sakit dan sekitar 4.000 orang dikarantina, baik di rumah masing-masing ataupun di pusat kesehatan. Karantina ini diperluas untuk mengisolasi warga yang pernah berhubungan dengan pasien MERS.

Pada Sabtu dilaporkan 12 penderita baru termasuk pengemudi yang membawa pasien penderita MERS.

Sehari sebelumnya, hanya empat kasus baru yang dilaporkan dan ini adalah jumlah terendah dalam 11 hari sehingga muncul harapan situasinya telah membaik.

Tetapi para pakar memperkirakan akan ada pasien baru hingga masa inkubasi berakhir, yang diyakini berjalan selama dua minggu.

MERS disebabkan oleh virus corona yang berasal dari famili sama virus SARS. Virus ini lebih mematikan daripada SARS tetapi tidak mudah tersebar dan belum ada obat ataupun vaksin untuk penyakit ini. (yns)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER