Jakarta, CNN Indonesia -- Militan Taliban menyerang sebuah markas kepolisian di selatan Afganistan. Serangan itu mengakibatkan 20 petugas keamanan dan tiga anggota militer di pos pengamanan tewas. Dilaporkan dari Kabul, ibu kota Afganistan, pertempuran berlangsung di tiga kawasan Provinsi Helmand, yakni di Distrik Sangin, Musa Qala, dan Nawzad.
"Setidaknya 20 anggota militer dan petugas kepolisian tewas dalam serangan tersebut. Adapun pejabat setempat meminta bantuan keamanan." ujar salah seorang petugas keamanan yang ditemui Al Jazeera di Kabul.
Dia melanjutkan, "Sebanyak 13 korban tewas adalah petugas kepolisian dan tujuh lainnya anggota militer Afganistan."
Peperangan bersenjata dilaporkan juga berlangsung di sebelah selatan Provinsi Kandahar. Sementara itu, di sebelah timur Provinsi Wardak, empat pelaku serangan bom bunuh diri menyerang kantor pengadilan setempat. "Dua pelaku bom bunuh diri tewas, dari pihak petugas keamanan dua polisi meninggal."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, kelompok militan Taliban gencar melancarkan gelombang serangan di sekitar wilayah negara sejak penarikan pasukan asing tahun lalu. Kelompok ini mengklaim bertanggung jawab terhadap sebuah serangan di sebuah wisma tamu di Kabul awal bulan ini menyebabkan 14 orang tewas termasuk sembilan warga asing.
Taliban memang telah menargetkan pos pemeriksaan polisi di seluruh negara itu sebagai target, sejak meluncurkan ofensif musim panas mereka pada bulan April. Bulan lalu, serangan Taliban di distrik Naw Zad Helmand menewaskan sedikitnya 19 polisi.
Kepala Departemen Operasional Kementerian Pertahanan, Jenderal Afzel Aman,kepada wartawan hari ini mengatakan empat kabupaten kini di bawah kendali Taliban. Provinsi Ghazni, Baghran dan Dishu di provinsi Helmand dan Khak-e Afghanistan di provinsi Zabul.
"Pertempuran lebih hebata dibandingkan dengan tahun lalu, dan banyak tempat berada di bawah ancaman serangan musuh," katanya.
Pasukan Afghanistan berjuang melawan ancaman kelompok Taliban sendirian tahun ini. Amerika Serikat dan NATO telah mengakhiri misi tempur mereka.