Jakarta, CNN Indonesia -- Delapan warga Tunisia yang bekerja di Tripoli, Libya, diculik, dua hari setelah pria bersenjata menculik sepuluh orang staf Konsulat Jenderal Tunisia.
"Delapan Tunisia muda diculik dekat dengan Tripoli," kata anggota parlemen lokal, Hussein Yahyaoui, kepada radio pemerintah, Tataouin. Pejabat Tunisia tidak segera mengonfirmasi penculikan itu.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas penculikan staf konsuler, namun pemerintah Tripoli mengatakan pihaknya berharap mereka akan dibebaskan segera setelah melakukan kontak dengan para penculik dan mendengar para sandera berada dalam kondisi baik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Libya sendiri berada dalam kekacauan sejak Muammar Gaddafi dilengserkan dan dibunuh pada 2011. Kelompok bersenjata saling bertikai, dan saat ini terdapat dua kelompok yang mengklaim sebagai pemerintahan sah. Pemerintah yang diakui oleh dunia internasional saat ini memimpin dari timur Libya setelah faksi yang menamakan diri mereka “Libya Dawn” merebut ibu kota Tripoli sejak Agustus tahun lalu.
Kelompok bersenjata sebelumnya juga sudah pernah menculik diplomat dan warga asing guna menekan pemerintah untuk melepaskan militan yang dipenjara.
Pemerintah Tunisia bulan lalu menangkap Walid Kalib, anggota dari Libya Dawn. Pada Kamis, pengadilan Tunisia menolak untuk membebaskan Kalib, yang menghadapi tuduhan penculikan di Tunisia.
(stu)