New York City, CNN Indonesia -- Badan Anak-Anak PBB, UNICEF, menyatakan satu dari tiga anak yang tinggal di Amerika Serikat, negara paling kaya di dunia, hidup dalam kemiskinan.
Setidaknya di New York, lebih dari 20 ribu anak tinggal bersama keluarganya di tempat penampungan. Angka ini meningkat lebih dari 250 persen dibandingkan 20 tahun lalu.
Kelompok pemerhati anak mengatakan kecenderungan ini seharusnya dihentikan agar generasi ini memiliki kesempatan untuk keluar dari lingkaran kemiskinan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para ahli mengatakan, hidup di tempat penampungan atau apartemen komunal dapat memperlambat perkembangan mereka.
"Dari umur yang sangat dini mereka harus bertahan untuk berhubungan dengan anak-anak lain. Untuk memiliki hubungan yang positif dengan orang dewasa dalam hidup mereka dan di jalanan, 10-15 tahun di jalanan," ujar Heather Mitchell, Direktur Sosial di Layanan Kesehatan Keluarga LSA.
Tetapi beberapa anak cukup beruntung. Kelompok Little Sisters di East Harlem, New York, memberikan sumber daya kepada orang tua dan anak-anak di sana untuk mencoba mengatasi beberapa hambatan ini.
Namun tidak semua anak mendapatkan hal ini.
Dr Ralph da Costa Nunez, Presiden dan CEO Institusi Anak Kemiskinan dan Tuna Wisma, mengatakan sebuah perjalanan berat bagi ribuan anak di New York ke depan yang hidup dalam kemiskinan.
"Mereka memiliki mimpi. Setiap kali Anda berbicara dengan mereka, mereka akan menjawab, 'saya ingin menjadi polisi, perawat, guru'. Saya pikir mereka tahu, setidaknya kami tahu jika tidak melakukan sesuatu, maka hal itu tidak akan pernah terjadi dan mereka akan menjadi kumpulan tuna wisma selanjutnya di masa mendatang," ujarnya.
Berdasarkan laporan dari Institusi Anak Kemiskinan dan Tuna Wisma, jumlah anak yang tidur di tempat penampungan di New York meningkat 44 persen dari 2002.
Di kota-kota lain, sebenarnya banyak yang berupaya membayar sewa. Namun dengan biaya hidup yang semakin meningkat, anak-anak yang kemudian merasakan akibatnya.
"Cerita sesungguhnya adalah populasi tuna wisma yang tumbuh cepat adalah anak-anak. Di New York, kategori tuna wisma yang merupakan anak-anak ini berusia sekitar 12-13 tahun. Anak-anak usia 12-13 tahun belum tergolong dewasa," ujar Ralph.
Para ahli mengatakan perubahan yang mendasar diperlukan bagi keluarga yang membutuhkan, sebuah kesempatan untuk membangun kehidupan yang lebih baik.
Sementara bagi pemerhati anak, selain sekolah yang memiliki peran menolong anak-anak miskin, kebijakan publik pemerintah AS perlu diubah.
Dengan memberikan lebih banyak tempat tinggal yang layak dan tempat perlindungan anak, mereka mengatakan sebuah kota bisa mengubah kecenderungan anak-anak yang tinggal dalam kemiskinan.
(yns/yns)