Jakarta, CNN Indonesia -- Gerai toko yang menjual jas karya para desainer terkenal, jam tangan, kosmetik, dan bahkan cokelat akan menanti para wisatawan yang berkunjung ke Korea Utara di bandar udara Pyongyang yang baru.
Dilaporkan Reuters, mengutip media milik pemerintah Rodong Sinmun, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan istrinya terlihat tengah memeriksa sejumlah toko di bandara baru yang akan mulai beroperasi 1 Juli mendatang.
Dalam laporan tiga halaman Rodong Sinmun tersebut, Kim beserta istri juga terlihat mendatangi sejumlah restoran dan melihat-lihat ruang tunggu yang megah berhiaskan kaca besar di bandara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam satu foto, terlihat sebuah gerai yang menjual cokelat batang bermerek Mars, Wethers Original dan botol bir yang dipajang di salah satu toko bebas pajak bandara. Foto lain menunjukkan sebuah kafe yang menyajikan minuman berbasis espresso.
Langkah ini diperkirakan untuk menarik lebih banyak wisatawan ke negara yang terisolasi tersebut. Sebagian besar penerbangan ke Korea Utara adalah dari negara tetangga dan sekutu dekatnya, China.
Korea Utara tidak pernah mempublikasikan jumlah wisatawan yang mengunjungi negara itu, namun sejumlah agen travel memperkirakan sebanyak 6.000 warga Barat berkunjung ke negara ini setiap tahunnya, meskipun jumlah itu diperkirakan berkurang ketika Korea Utara menutup perbatasannya untuk menekankan penyebaran virus Ebola.
Sejak berkuasa pada 2011, Kim berjanji meningkatkan standar hidup di negara yang terisolasi tersebut. Meski demikian, banyak proyek yang diluncurkan Kim tidak terjangkau oleh warganya sendiri, seperti wisata ski, taman air, dan berkuda.
Sementara, sejumlah laporan media menyebutkan bahwa warga Korea Utara kini tengah menderita kekurangan makanan, air minum dan pasokan listirk. Badan pangan PBB, FAO, menyatakan Korea Utara tengah menghadapi kekurangan pangan karena panen tahun ini akan jeblok hingga 50 persen.
FAO juga menyatakan bahwa sumur-sumur di Korea Utara kering, tingkat reservoir rendah, dan hujan serta salju pada 2014 dan awal 2015 turun di bawah rata-rata normal.
Meski demikian, kaum berduit di negara ini yang disebut "Donju" atau "tuan yang memiliki uang" semakin gencar menghabiskan uang mereka dengan berbagai fasilitas mewah yang tersedia di Korea Utara.
Hari ini, Kamis (25/6) menandai 65 tahun perang Korea yang berlangsung pada 1950 hingga 1953. Kala itu, Korea Utara yang didukung oleh China dan Soviet berperang dengan Korea Selatan yang bersekutu dengan AS dan negara anggota PBB lainnya.
Hingga kini, belum ada pernyataan perdamaian antar kedua negara. Sehingga, secara teknis, kedua negara ini masih berperang.
(ama/stu)