Kuwait Tangkap Beberapa Tersangka Penyerang Masjid Syiah

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Sabtu, 27 Jun 2015 17:26 WIB
Pemerintah Kuwait menangkap beberapa orang yang dicurigai terlibat dalam pengeboman sebuah masjid Syiah saat salah Jumat kemarin (26/6).
Jamaah salat Jumat di masjid Syiah tengah bersujud ketika para pelaku bom bunuh diri meledakkan dirinya dan menghancurkan dinding hingga langit-langit masjid. (Reuters/Kuwait News Agency)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Kuwait menangkap beberapa orang yang dicurigai terlibat dalam pengeboman sebuah masjid Syiah yang menewaskan 27 orang pada saat salat Jumat (26/6). Penangkapan ini dilakukan di tengah hari berkabung nasional dan persiapan pemakaman massal bagi para korban.

Kelompok militan ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan pengeboman, yang disebut-sebut sebagai serangan militan terburuk dalam beberapa tahun terakhir di negara Teluk Arab ini.

Menurut Kementerian Dalam Negeri korban terluka akibat serangan ini mencapai lebih dari 200 orang

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Banyak penangkapan, mereka yang diduga memiliki hubungan dengan pelaku bom bunuh diri," kata sumber keamanan Kuwait yang enggan disebutkan namanya, dikutip dari Reuters, Sabtu (27/6).

Harian Kuwait al-Qabas menyatakan petugas keamanan telah menangkap tiga orang yang diduga terlibat serangan ini.

Sementara, pemakaman massal bagi para korban akan diadakan di Masjid Agung Kuwait City, Sabtu (27/6), menurut laporan media pemerintah KUNA. Hari berkabung nasional pun telah dimulai.

Pejabat pemerintah menyatakan serangan bom itu dimaksudkan untuk menimbulkan perpecahan antara Muslim Sunni dan minoritas Syiah di negara itu. Motif serangan serupa juga disebut-sebut dalam serangan di masjid Syiah di Arab Saudi beberapa pekan lalu.

Populasi kelompok minoritas Syiah mencapai 15 hingga 30 persen dari seluruh populasi Kuwait, negara Teluk Arab dengan mayoritas Muslim Sunni. Di negara ini, kedua komunitas Islam ini hidup berdampingan, jarang sekali terdengar gesekan antar keduanya.

"Kami akan memotong tangan jahat yang mengganggu keamanan dalam negeri kami," kata Menteri Dalam Negeri Kuwait, Sheikh Mohammed al-Khaled al-Sabah seperti dikutip oleh kantor berita resmi KUNA.

Anggota parlemen, Khalil al-Salih, merupakan seorang imam di Masjid al-Sadeq yang berlokasi di distrik Sawaber, agian timur ibukota Kuwait ketika serangan hari pada Jumat (26/6) terjadi.

Salih menyatakan jamaah salat Jumat tengah bersujud ketika para pelaku bom bunuh diri meledakkan dirinya dan menghancurkan dinding hingga langit-langit masjid.

Kelompok militan Islam mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. ISIS melalui media sosial menyatakan target serangan tersebut adalah "temple of rejectionists"- istilah yang merujuk kepada umat Syiah, yang mereka anggap melakukan bidah.

Negara Islam telah mendesak pengikutnya pada hari Selasa untuk meningkatkan serangan selama bulan puasa Ramadhan terhadap umat Kristen, Syiah dan Muslim Sunni berjuang dengan koalisi pimpinan AS terhadap kelompok jihad ultra-garis keras.

Serangan ini terjadi hampir bersamaan dengan serangan penembakan di hotel tepi pantai di Tunisia dan serangan pemenggalan kepala di pabrik gas di Perancis.

Namun hingga kini tidak ada bukti bahwa tiga serangan itu terkoordinasi. Meski demikian, ketiga serangan tersebut dinilai menjadi penanda bahwa kelompok militan semakin gencar meluncurkan serangan. (ama/ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER