Jakarta, CNN Indonesia -- Liberia kembali diserang virus Ebola setelah sejak tanggal 9 Mei lalu dinyatakan bebas dari virus tersebut. Wakil Menteri Kesehatan Liberia Tolbert Nyenswah mengatakan pada Senin (29/6) bahwa salah seorang warga Liberia tewas setelah positif terjangkit virus Ebola.
"Jasad dari seorang warga berumur 17 tahun ini telah di tes dan positif terkena virus Ebola. Kejadian ini bertempat di daerah Margib. Tidak perlu panik, kami sudah menguburkan mayat dan kami sudah mulai berkerja lagi," ujar Nyenswah, yang juga menjabat sebagai ketua dari tim respon Ebola di Liberia, dikutip dari Times.
Pemuda tersebut meninggal pada 24 Juni di Nedowein, sebuah kota yang berdekatan dengan Bandara Internasional Liberia, sekitar 48km dari selatan ibu kota Monrovia. Pemuda ini juga dimakamkan pada hari berikutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Liberia sempat menjadi negara yang paling merasakan dampak buruk dari Ebola pada tahun lalu di Afrika Barat. Pada 9 Mei, Badan Kesehatan Dunia, WHO, menyatakan bahwa Liberia bebas dari Ebola setelah 42 hari tidak melaporkan kasus terkait virus mematikan tersebut.
"Kita telah mengatakan berkali-kali bahwa ada kemungkinan dari kebangkitan virus itu di Liberia. Namun, kapasitas dari badan pengawasan kami sangat kuat," kata Nyenswah.
Virus yang telah menewaskan lebih dari 11 ribu orang di Afrika Barat dalam kasus terparahnya, masih belum bisa lenyap dari Guinea dan Sierra Leone.
Padahal, rumah dari pemuda yang meninggal karena Ebola di Liberia ini berjauhan dengan perbatasan Sierra Leone dan Guinea. Maka dari itu, Nyenswah mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki bagaimana pemuda itu dapat terjangkit virus Ebola.
Spesimen telah diambil dari jasad sebelum dikuburkan, dan hasilnya kembali positif bahwa ia terjangkit virus Ebola.
"Salah satu kerumitan yang kita alami adalah pemuda tersebut meninggal sebelum kita melakukan tes ketika dia masih hidup," tambah Nyenswah.
Dia juga menambahkan, tim penyelidik sekarang sedang bekerja di tempat dimana pemuda tersebut meninggal, yakni di Nedowein.
Nyenswah kembali menegaskan, tidak perlu ada kekacauan, warga harus tetapi menjalani hidupnya seperti biasa. Dia juga meyakinkan masyarakat bahwa tim pengawasnya telah sukses melakukan tes terhadap virus yang berada di dalam tubuh pemuda yang mati tersebut.
Tim Sistem Manajemen Insiden Ebola akan menggelar rapat hari ini untuk melihat lebih dekat kepada insiden yang baru terjadi itu.
(ama)