Akibat MERS, 2.000 Wisatawan Indonesia Batal ke Korsel

Ike Agestu | CNN Indonesia
Kamis, 02 Jul 2015 09:16 WIB
Dari 130 ribu wisatawan asing yang batal berkunjung ke Korea Selatan karena mewabahnya virus MERS, 2.000 di antaranya adalah wisatawan Indonesia.
Belum bisa dihitung berapa persen jumlah penurunan wisatawan asing di Korea Selatan akibat wabah MERS.(Reuters/Kerek Wongsa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak 130 ribu wisatawan asing membatalkan perjalanan ke Korea Selatan pada Juni, 2.000 diantaranya adalah wisatawan asal Indonesia akibat wabah MERS.

Hingga Rabu (1/7), jumlah korban meninggal akibat MERS di Korea Selatan menjadi 33 orang, sedang jumlah kasus terinfeksi mencapai 182 orang, menjadikan Korsel negara dengan jumlah infeksi tertinggi di luar Arab Saudi, negara asal MERS.

(Baca juga: Bangkit Pasca MERS, Korsel Bebaskan Biaya Visa Turis)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, menurut Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Taiyoung Cho, tidak ada kasus baru MERS selama empat hari, membuat dia yakin bahwa pemerintah Korea Selatan bisa menangani MERS dan akan segera mengakhiri wabah di negara itu.

"WHO telah mengumumkan tidak disarankan pembatasan perjalanan ke Korea, karena kondisi saat ini tidak dalam kondisi darurat. Pemerintah Korea sudah mengendalikan (MERS). Kondisi baru-baru ini sangat terkendali, selama empat hari terakhir tidak ada orang baru yang terinfeksi," kata Taiyoung di Kedutaan Besar Korea Selatan, Jakarta pada Rabu.

Dari total 182 kasus MERS Korsel, semua penularan terjadi di fasilitas medis, 82 di antaranya pasien di rumah sakit, sementara 64 lainya merupakan anggota keluarga yang terinfeksi dan pengunjung rumah sakit, sedang 39 lain adalah para pekerja medis. Sedang korban meninggal semuanya telah memiliki kondisi kesehatan serius sebelum terpapar MERS.

Taiyoung mengatakan masyarakat para wisatawan asing seharusnya tak perlu khawatir akan wabah MERS di Korsel, dan menganjurkan mereka untuk tidak membatalkan perjalanan.

"Apalagi, tidak ada satu pun wisatawan asing yang terinfeksi MERS di Korea," tambah dia.

Selama satu tahun, rata-rata jumlah wisatawan asing yang mengunjungi Korea Selatan mencapai 14 juta orang, 208 ribu di antaranya adalah turis asal Indonesia. Namun belum bisa dihitung berapa persen jumlah penurunan akibat wabah MERS.

Guna menggenjot sektor wisata yang terpukul akibat MERS, pemerintah Korea Selatan juga mempermudah persyaratan visa atau membebaskan biaya visa bagi para wisatawan asing.

Kementerian Kehakiman Korea Selatan menuturkan visa yang sudah diterbitkan dan diterima, akan diperpanjang selama tiga bulan pada musim liburan yang dimulai bulan Juli sampai Agustus.

"Tindakan ini dilakukan guna membantu industri pariwisata yang telah terkena dampak buruk virus MERS," ujar Kementerian Kehakiman Korea Selatan di kutip dari Reuters, Rabu.

Pertama kali diidentifikasi pada manusia pada 2012, Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS) disebabkan oleh coronavirus dari famili yang sama dengan Sindrom Pernapasan Parah Akut (SARS) di Arab Saudi. Hingga saat ini, belum ada obat atau vaksin untuk virus tersebut. (stu/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER