Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang jenderal Israel menuduh anggota Hamas di Gaza memberikan dukungan kepada militan yang berafiliasi dengan ISIS di Semenanjung Sinai, Mesir.
Mayor Jenderal Yoav Mordechai, yang mengawasi kebijakan sipil Israel terhadap Gaza, memberikan nama anggota sayap militer Hamas yang ia sebut terlibat dalam pelatihan militan ISIS, menyelundupkan mereka yang terluka dari Sinai ke Gaza untuk perawatan.
"Kami tahu bahwa Hamas, dan saya telah memverifikasi informasi ini, bahwa Hamas di Gaza membantu ISIS di Provinsi Sinai baik dalam organisasi dan persenjataan," kata Mordechai kepada Al Jazeera dalam sebuah wawancara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menamai dua anggota Hamas; Abdallah Qishta terlibat dalam pelatihan anggota ISIS di Sinai dan Wael Faraj, seorang komandan batalion, telah “menyelundupkan teroris dari Sinai ke rumah sakit di Jalur Gaza untuk perawatan medis.”
Tidak jelas bagaimana militan tersebut dipindahkan ke Gaza karena pasukan Mesir mengontrol perbatasan, tetapi ia meyakini ada terowongan yang belum dideteksi Mesir.
Hamas, yang dekat dengan Ikhwanul Muslimin—kini dilarang di Mesir, telah menolak tuduhan semacam itu sebelumnya dari Mesir. Tuduhan Mordechai mereka sebut sebagai upaya untuk merusak hubungan Hamas dengan Kairo. Mereka juga membantah keterlibatan Hamas di Mesir.
“Pihak keamanan di Gaza mengontrol perbatasan dan mencegah gerakan apapun ke dan dari Gaza melalui perbatasan. Hasutan Israel yang konyol tidak akan menipu siapa pun," kata juru bicara Hamas Sami Abi Zuhri.
Hamas, yang merebut kekuasaan di Gaza sejak 2007, telah menghadapi ancaman tersendiri dari kelompok Islam lain dan militan ISIS dalam beberapa pekan terakhir. Pada Selasa, militan ISIS merilis sebuah video yang mengancam akan mengubah Gaza menjadi "wilayah kekuasaan" mereka, seperti di beberapa bagian Irak dan Suriah.
Sementara itu, pasukan Mesir telah terlibat dalam pertempuran melawan militan Islam di Sinai dalam beberapa hari terakhir, militer mengatakan setidaknya 17 tentara dan 100 militan tewas.
Sumber-sumber keamanan dan militer Mesir mengatakan ada bukti bahwa warga Palestina, termasuk beberapa individu dari Hamas, telah berpartisipasi dalam pertempuran Sinai di minggu ini, tetapi tidak mengatakan ada hubungan dengan organisasi yang lebih luas.
"Jika kami mengkonfirmasi informasi bahwa Hamas sebagai organisasi berpartisipasi dalam serangan itu, respon kami akan sangat berbeda", kata sumber itu.
Israel dan Mesir telah berkoordinasi untuk menekan Hamas; Israel memberlakukan blokade Gaza dan membatasi arus barang dan orang, sedangkan Mesir menutup sebagian besar perbatasan Rafah.
Kairo menganggap sayap bersenjata Hamas sebagai organisasi teroris, meskipun pengadilan Mesir bulan lalu membatalkan keputusan tersebut.
Israel, di lain pihak, mengawasi situasi dengan seksama. Israel telah menyatakan dukungan untuk Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi, lebih dekat dari mantan Presiden Mohamed Mursi, pemimpin Ikhwanul Muslimin yang dikudeta pada 2013 setelah protes massa.
(stu)