Jakarta, CNN Indonesia -- Enam orang ditahan di Israel atas tuduhan mendukung gerakan ISIS dan ingin bergabung dengan kelompok itu di Suriah. Empat dari mereka adalah guru yang tidak segan menanamkan pemahamannya ke para murid.
Diberitakan CNN, Senin (6/7), keenam orang ini didakwa atas tuduhan mendukung organisasi teroris, memiliki dan menyebarkan materi dari kelompok terlarang, dan konspirasi, berdasarkan pernyataan tertulis juru bicara kepolisian Israel Luba Samri.
Mereka berasal dari Hura, sebuah desa Baduy dekat perbatasan Israel dan Tepi Barat. Empat dari enam orang itu adalah guru sekolah, mulai dari SD hingga SMA di Hura dan Rahat. Usia mereka berkisar antara 20-30 tahunan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keempat orang tersebut adalah Hamza Abu Ali Abu Alkyan, Akram Al'ab Ahmed Abu Alkyan, Muhammad Al'ab Ahmad Abu Alkyan dan Bashir Jabran Salim Abu Alkyan. Tersangka lainnya adalah Khader Hassan Abu Alkyan dan Sharif Shahada Abu Alkyan, namun tidak disebutkan apa pekerjaan mereka.
Menurut polisi, para guru ini menanamkan pemahaman mereka terhadap murid. Salah satunya, mereka menyanyikan lagu pujian untuk ISIS di hadapan para siswa. Selain itu, mereka juga menampilkan peta wilayah yang diklaim ISIS di Suriah dan Irak.
Seorang dari guru juga mengunggah video dukungannya terhadap ISIS di Youtube, namun sudah dihapus. Polisi Israel mengaku telah memperingatkan mereka bahwa "pemahaman tersebut akan mempengaruhi pekerjaan sebagai guru."
"Kami harus menindak tegas para guru yang memanfaatkan pekerjaan mereka dengan cara itu. Bukannya menjaga para siswa, mereka malah akan menyakiti mereka. Kami akan membersihkan sistem pendidikan dan tidak akan membiarkan seorang pun mengontaminasi anak-anak kami," ujar Menteri Pendidikan Israel Naftali Bennett.
Penangkapan keenam orang ini dilakukan dalam operasi penyamaran Badan Keamanan Israel atau Shin Bet pada Mei dan Juni terhadap warga yang diduga membentuk kelompok pendukung ISIS.
Walaupun tidak banyak kasus ISIS di Israel, namun jumlahnya mulai merangkak naik.
Januari lalu, intelijen Israel menangkap tujuh pria Israel-Arab atas tuduhan mencoba membangun jaringan ISIS. Mereka merencanakan serangan terhadap warga sekte Druze di Israel dan aparat keamanan. Salah satu di antara mereka adalah pengacara dari Nazareth yang mengklaim diri sebagai komandan ISIS di Palestina.
Februari lalu, Israel menahan seorang pria Israel-Arab dari Nazareth di bandara Ben Gurion setelah kembali dari Irak bertempur dari ISIS. Dia mengalami luka parah terkena serangan udara pasukan koalisi dalam pertempuran di Falluja, Irak.