Pantau ISIS, AS Ingin Operasikan Drone di Afrika Utara

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Senin, 13 Jul 2015 11:26 WIB
AS akan berdiskusi dengan negara di Afrika Utara terkait rencana menerbangkan pesawat nirawak untuk memantau pergerakan ISIS, utamanya di Libya.
Amerika Serikat akan berdiskusi dengan negara di Afrika Utara terkait rencana menerbangkan pesawat nirawak untuk memantau pergerakan ISIS, utamanya di Libya. (Ilustrasi/U.S. Air Force)
Jakarta, CNN Indonesia -- Amerika Serikat akan mengadakan diskusi dengan negara-negara di Afrika Utara terkait rencana menerbangkan pesawat nirawak, atau yang sering dikenal dengan drone, dan pangkalannya untuk memantau pergerakan ISIS, yang kerap menunjukkan eksistensinya di wilayah tersebut. 

Dilaporkan Wall Street Journal, pangkalan drone itu rencananya akan dibangun di dekat markas ISIS di Libya, untuk membantu "memahami apa yang terjadi di wilayah tersebut," kata pejabat senior yang enggan disebutkan namanya, Ahad (12/7). 

(Baca juga: Ancaman ISIS Melebar Hingga ke Afrika Utara)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengamatan yang dilakukan pesawat nirawak itu diharapkan akan memberikan informasi intelijen yang tercepat dan akurat mengenai aktivitas ISIS di Libya. 

Semenjak ISIS memanfatkan kekosongan keamanan akibat konflik dua faksi yang berkecamuk di Libya, sejumlah kelompok militan dilaporkan berbaiat setia kepada ISIS, menajamkan eksistensi ISIS di negara ini. 

Pejabat tersebut mengungkapkan bahwa hingga saat ini belum ada negara di Afrika Utara yang menyetujui rencana ini. Sejumlah pejabat lainnya menyatakan bahwa rencana tersebut mungkin diterapkan melalui pangkalan militer yang sudah ada dan dikendalikan oleh pemerintah setempat. 

(Baca juga: ISIS Berencana Invasi Eropa Melalui Libya)

Pemerintah AS hanya memiliki izin untuk menerbangkan drone di pangkalan itu, bersama dengan sejumlah personel militer.

(Baca juga: Maroko Bongkar Jaringan Militan ISIS)

Negara-negara Afrika Utara yang bersekutu dengan AS, seperti Mesir dan Tunisia, dinilai menjadi wilayah strategis untuk menerapkan rencana ini, karena berbatasan langsung dengan Libya. 

Meski demikian, hingga kini belum ada pejabat pemerintah yang menyebutkan di negara mana saja rencana ini akan diterapkan. 

Sejumlah pejabat militer AS menyatakan kepada Reuters bahwa pangkalan drone di negara-negara Afrika Utara dapat digunakan sebagai markas serangan udara terhadap ISIS di Libya. Pangkalan tersebut juga dapat menjadi titik peluncuran untuk misi operasi khusus melawan para militan. (ama/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER