Serang Pasukan Kurdi Suriah, ISIS Gunakan Gas Beracun

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Sabtu, 18 Jul 2015 16:52 WIB
Kelompok militan ISIS dilaporkan menggunakan gas beracun dalam serangan di wilayah Kurdi, di sebelah timur laut Suriah pada akhir Juni lalu.
Kelompok militan ISIS dilaporkan menggunakan gas beracun dalam serangan di wilayah Kurdi, di sebelah timur laut Suriah pada akhir Juni lalu. (Reuters/Rami Zayat)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok militan ISIS dilaporkan menggunakan gas beracun dalam serangan di wilayah Kurdi, di sebelah timur laut Suriah pada akhir Juni lalu.

Milisi Kurdi Suriah dan kelompok pemantauan konflik Suriah yang berbasis di Inggris dan menyelidiki serangan itu memaparkan bahwa mereka telah mengkonfirmasi penggunaan senjata kimia terhadap pasukan Kurdi dan warga sipil dalam berbagai serangan ISIS di Suriah dan Irak.

Gas beracun yang sama juga digunakan dalam serangan terhadap Kurdi Peshmerga di Irak pada 21 dan 22 Juni 2015.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasukan Kurdi memainkan peran penting dalam perang melawan ISIS di Suriah dan Irak. Kelompok militan yang telah berhasil merebut sejumlah wilayah di kedua negara tersebut, ingin mendirikan "kekhalifahan" dan memerintah seluruh umat Muslim.

Milisi Kurdi Suriah, YPG, mengatakan ISIS menembakkan "proyektil kimia darurat" pada tanggal 28 Juni ke kota Hasaka yang dikendalikan YPG, dan ke markas YPG di kota Tel Brak. Juru bicara milisi Kurdi Suriah, Redur Xelil, menyatakan ini merupakan serangan pertama ISIS terhadap YPG.

Xelil mengungkapkan bahwa jenis bahan kimia yang digunakan hingga saat ini belum dapat ditentukan. Sementara, tak satu pun pejuang YPG yang terkena gas tersebut meninggal karena mereka segera dilarikan ke rumah sakit.

Gedung Putih masih mencari informasi tambahan terkait laporan penggunaan senjata kimia oleh ISIS ini.

"Kami terus memantau laporan tersebut," kata Alistair Baskey, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, dikutip dari Reuters, Jumat (17/7).

YPG muncul sebagai mitra penting dalam upaya memberangus ISIS di Irak danSuriah. Didukung oleh serangan udara internasional, YPG berhasil merebut sejumlah wilayah di Suriah utara dari cengkaraman ISIS tahun ini.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebuah kelompok yang berbasis di Inggris mengklaim telah mendokumentasikan penggunaan gas beracun oleh ISIS dalam serangan di sebuah desa dekat Tel Brak pada 28 Juni lalu.

Sebanyak 12 pejuang YPG terkena gas beracun itu. Observatorium juga mengaku menerima informasi soal penggunaan gas beracun di Hasaka tapi tak memberikan rincian lebih lanjut.

Dalam sebuah pernyataan, YPG menyatakan pasukannya telah menyita sejumlah masker gas kelas industri dalam empat pekan terakhir dari para anggota ISIS yang berhasil ditangkap atau dilumpuhkan.

"Hal ini berarti mereka dilengkapi alat untuk meluncurkan alat perang kimia di sepanjang wilayah ini," bunyi pernyataan dari YPG.

YPG menyatakan bahwa para pejuangnya yang terpapar gas beracun ini "mengalami rasa seperti terbakar dalam tenggorokan, mata dan hidung, dikombinasikan dengan sakit kepala parah, nyeri otot dan gangguan konsentrasi dan mobilitas."

"Paparan gas beracun yang berkepanjangan juga menyebabkan muntah," kata YPG menambahkan. (ama/ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER