Pecahan Rudal Penghancur MH17 Ditemukan di Ukraina

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Rabu, 12 Agu 2015 02:04 WIB
Pesawat Malaysia Airlines MH17 jatuh di Ukraina tahun lalu, menewaskan ratusan orang di dalamnya, diduga akibat dihantam rudal dari darat.
Pesawat Malaysia Airlines MH17 jatuh di Ukraina tahun lalu, menewaskan ratusan orang di dalamnya, diduga akibat dihantam rudal dari darat. (Reuters/Maxim Shemetov)
Donetsk, CNN Indonesia -- Sebuah puing yang diduga kuat adalah pecahan rudal BUK yang digunakan untuk menembak jatuh pesawat Malaysia Airlines MH17 untuk pertama kalinya ditemukan oleh para penyidik di Ukraina.

Seperti yang dilansir The Guardian, Selasa (11/8), penyidik asal Belanda mengatakan bahwa puing itu kemungkinan besar mengandung banyak informasi yang diperlukan untuk menguak misteri jatuhnya MH17 Juli tahun lalu.

Sebelumnya memang penyidik telah menegaskan bahwa pesawat itu jatuh dan menewaskan 298 orang penumpang dan kru di dalamnya karena serangan rudal darat-ke-udara. Namun, klaim ini tidak diperkuat dengan bukti keras, salah satunya pecahan rudal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Temuan kali ini merupakan bukti pertama yang mendukung klaim tersebut. Namun penyidik menegaskan bahwa belum ada kesimpulan yang menunjukkan adanya kaitan dengan puing tersebut dengan MH17.

Penyelidikan sekarang akan melibatkan ahli forensik dan senjata untuk mendalami temuan tersebut, kata juru bicara penyidik Wim de Bruin yang menolak memberikan rincian soal puing itu.

Sebelumnya penyidik asal Belanda telah melakukan beberapa kali penyisiran di lokasi untuk mengumpulkan sisa-sisa tubuh korban, harta benda korban dan bagian pesawat Boeing 777 naas itu.

Dugaan kuat, yang didukung oleh rekaman video menunjukkan bahwa pesawat itu ditembak jatuh oleh pemberontak pro-Rusia di Donetsk, Ukraina Timur. MH17 saat itu diduga adalah jet pemerintah Ukraina.

Rusia ikut terseret karena diduga memberikan rudal itu bagi para pemberontak, memicu ketegangan Kremlin dengan Barat.

Malaysia Airlines MH17 tengah dalam penerbangan dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur saat insiden itu terjadi. Hasil temuan penyidik dari Dewan Keselamatan Belanda diperkirakan baru keluar pada akhir Oktober mendatang, sementara laporan penyelidikan kriminal internasional diduga baru akan rampung dalam beberapa bulan ke depan. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER