Berlin, CNN Indonesia -- Seorang pria di Jerman mengaku pilih bergabung dengan ISIS setelah batal menikah dengan wanita pujaannya. Namun impiannya hidup enak di Suriah sirna saat dia dijebloskan ke penjara dan menyaksikan sendiri kengerian eksekusi mati.
Seperti yang diwartakan The Telegraph, Selasa (11/8), Ebrahim B yang saat ini berada di penjara Jerman atas dakwaan bergabung dengan kelompok terlarang mengaku malu luar biasa setelah pernikahannya dibatalkan oleh keluarga tunangannya.
Padahal, kata dia di pengadilan, pernikahan mereka tinggal sebentar lagi. "Saya sangat malu. Saya juga marah pada orang tua saya. Yang saya inginkan saat itu hanya pergi," kata Ebrahim.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di saat itulah, Yassin Ousaiffi, seorang perekruit ISIS mendekatinya dan menyebarkan propaganda ISIS yang membuat Ebrahim memutuskan ke Suriah. Ebrahim mengatakan, saat itu kondisinya tengah galau dan mengikuti siapa pun orang yang mendekatinya.
"Jika saya direkruit oleh geng bermotor saat itu dan harus bergabung dengan Hell's Angel, saya juga pasti sudah pergi," kata Ebrahim.
"Mengapa kau tidak melakukannya," tanya hakim Henning Meier.
"Karena mereka pasti tidak akan menerima saya," jawab Ebrahim.
Ebrahim tengah diadili bersama seorang warga Jerman lainnya, Ayoub B, karena bergabung dengan ISIS. Keduanya berangkat ke Suriah dan bergabung dengan ISIS pada Mei lalu.
Ebrahim direkruit untuk menjadi pengebom bunuh diri. Namun dia sempat dipenjara karena dituduh mata-mata. Di penjara inilah dia mengaku kapok bergabung dengan ISIS, setelah
melihat eksekusi yang dilakukan kelompok bersenjata ini di penjara. Dia berhasil kabur setelah dikirim ke Turki.
Dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi lokal, Ebrahim mengatakan bahwa ISIS "sama sekali tidak mewakili Islam."
Dia sendiri mengaku bukan seorang yang relijius dan tidak memahami agamanya dengan benar.
Kisah Ebrahim seperti kebanyakan pemuda Jerman lainnya yang bergabung dengan ISIS. Mayoritas mereka adalah pemudia biasa tanpa prestasi, memiliki pengetahuan yang minim soal Islam, bahkan Ebrahim merokok, mengonsumsi narkoba, minum alkohol dan bekerja sebagai tukang pijat.
"Sampai hari ini saya tidak bisa shalat dengan benar," kata dia.
Pada hakim dia mengaku termakan bujuk rayu perekruit ISIS yang menjanjikan mimpi muluk, salah satunya istri, mobil dan makanan enak. "Barbecue, kesenangan, menikahi wanita dan mobil," kata dia.
Jika terbukti bersalah, Ebrahim terancam hukuman hingga 10 tahun penjara.
(den)