Mi Mengandung Timbal, India Tuntut Nestle Rp900 Miliar

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Kamis, 13 Agu 2015 05:17 WIB
Produk mi instan Maggi yang populer di India dianggap mengandung timbal tinggi yang berbahaya bagi kesehatan manusia.
Produk mi instan Maggi yang populer di India dianggap mengandung timbal tinggi yang berbahaya bagi kesehatan manusia. (Reuters/Danish Siddiqui)
Delhi, CNN Indonesia -- Pemerintah India menuntut kompensasi senilai lebih dari Rp900 miliar terhadap produsen mi instan Nestle setelah salah satu produk mereka dianggap berbahaya karena mengandung timbal tinggi.

Diberitakan The Independent, Rabu (12/8), tuntutan dilayangkan oleh Kementerian Urusan Konsumen India terhadap Nestle atas dasar "praktik perdagangan tidak jujur dan pelabelan yang salah" atas produk mi instan Maggi.

Tuntutan ini diajukan setelah Badan Standar dan Keamanan Makanan India (FFSAI) mengeluarkan perintah penarikan produk mi instan Maggi buatan Nestle dan menyerukan penghentian produksi setelah dianggap mengandung timbal berbahaya dan tidak aman untuk konsumsi manusia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Timbal adalah zat kimia berbahaya yang biasa digunakan sebagai bahan pembuat cat dan campuran bahan bakar, bisa masuk ke tubuh melalui pencernaan dan pernafasan. Menurut WHO, timbal menyebabkan kematian 143 ribu orang tiap tahunnya.

Selain mengandung timbal tinggi, produk Maggi berdasarkan penelitian FFSAI mengandung MSG untuk meningkatkan rasa. Padahal pada bungkus tertera tulisan bahwa mi itu tidak "mengandung tambahan MSG". FFSAI mengatakan, cara ini digunakan Nestle untuk menarik konsumen.

"Berdasarkan beberapa penelitian ilmiah ditemukan kandungan besi berat (timbal)  di atas ambang yang diperbolehkan yang membahayakan kesehatan dan tidak boleh ada di setiap produk di pasaran," ujar laporan India.

Nestle langsung melakukan penelitian sendiri terhadap 1.000 mi instan Maggi dan menemukan bahwa produknya tidak berbahaya. Selain itu, CEO Nestle Paul Buckle, bersikeras bahwa produk mereka itu tidak memakai MSG.

"Demi kepentingan konsumen, kami akan melakukan apa pun yang diperlukan, dan kami sepenuhnya bekerja sama dengan pemerintah untuk menjernihkan situasi dan menjual kembali Maggi secepatnya,"  kata Buckle.

Maggi adalah merek Nestle yang mengantongi penjualan hingga 15 miliar rupee, lebih dari Rp3,1 triliun per tahun, di India. Akibat kasus timbal ini, ribuan produk Maggi ditarik dari pasaran di seluruh India. (den)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER