Jakarta, CNN Indonesia -- Pihak berwenang Perancis menurunkan upaya pencarian puing pesawat Malaysia Airlines MH370 setelah pencarian di atas laut sekitar Pulau Reunion tak menemukan petunjuk apapun.
Otoritas di Pulau Reunion mengatakan bahwa mereka akan tetap waspada, namun sepertinya ragu akan menemukan puing lagi.
"Dengan tidak adanya penemuan baru apapun yang bisa menarik investigasi yang sedang berlangsung, tampaknya kesempatan statistik untuk menemukan puing-puing MH370 sangat kecil,” kata otoritas lewat sebuah pernyataan, dikutip dari The Independent, Selasa, (18/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pesawat Boeing 777 itu menghilang pada 8 Maret 2014, saat dalam perjalanan dari Kuala Lumpur menuju Beijing.
Upaya pencarian besar-besaran yang melibatkan banyak negara berlangsung selama 16 bulan tak menemukan jejak pesawat itu.
Tapi bulan lalu, sebuah puing pesawat terdampar di Pulau Reunion yang berada di Samudera Hindia. Pihak Malaysia mengkonfirmasi bahwa puing itu merupakan flaperon Boeing 777 dan MH370.
Penemuan ini memberikan harapan untuk memecahkan misteri hilangnya pesawat yang membawa 239 penumpang dan kru tersebut.
Di lain pihak, Perancis, Amerika Serikat, dan Australia belum yakin seratus persen bahwa puing itu adalah bagian dari MH370 yang hilang.
Meski begitu, penemuan ini memicu pencarian dari Malaysia, otoritas lokal Reunion, serta Perancis.
Hampir 200 polisi melakukan pencarian lewat darat dengan berjalan kaki untuk menyisir pulau, berharap menemukan puing atau benda lain yang bisa dijadikan petunjuk selanjutnya.
Minggu lalu, kelompok lingkungan lokal mengklaim menemukan puing metal di pantai dan menyerahkannya ke pihak berwenang. Belum ada kabar lanjutan dari penemuan ini.
(stu)