Thailand Tingkatkan Hadiah Penangkap Pengebom Jadi Rp1 M

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Jumat, 21 Agu 2015 13:46 WIB
Penyelidikan kepolisian Thailand masih nihil. Pelaku belum diketahui identitasnya walaupun wajahnya jelas tertangkap dalam kamera CCTV di Kuil Erawan.
Sketsa wajah pria yang diduta pelaku pengeboman di Bangkok yang menewaskan 20 orang. (Reuters/Royal Thai Police)
Bangkok, CNN Indonesia --
Kepolisian Thailand hingga saat ini belum menangkap pelaku pengeboman dan memastikan dari kelompok mana dia berasal. Untuk informasi yang berujung penangkapan pelaku, kepolisian Thailand menaikkan imbalannya hingga tiga kali lipat.

Diberitakan CNN, Jumat (21/8), kepolisian Thailand menaikkan imbalan untuk informasi pelaku menjadi 3 juta baht atau lebih dari Rp1 miliar. Sebelumnya hadiah penangkap pelaku pengeboman hanya 1 juta baht, sekitar Rp383 juta.

Hingga saat ini penyelidikan kepolisian Thailand masih nihil. Pelaku belum diketahui identitasnya walaupun wajahnya jelas tertangkap dalam kamera CCTV di Kuil Erawan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Bangkok Post yang mengutip Kepala Polisi Somyot Pumpunmuang, polisi Thailand tidak bisa lagi mengeluarkan pernyataan sembarangan soal jalannya penyelidikan pada media setelah muncul pernyataan yang bertolak belakang.

Jumat pagi ini dilakukan doa lintas-agama di lokasi pengeboman yang diikuti oleh pemuka agama Buddha, Islam, Kristen, Hindu dan Sikh. Usai doa, pejabat pemerintah meletakkan karangan bunga di plakat nama para korban.

Sebelumnya polisi telah menetapkan ada sekitar 10 orang tersangka yang terlibat dalam peristiwa itu. Seorang di antaranya adalah wanita berbaju hitam yang terlihat dalam rekaman.

Polisi menghapus dua orang terduga komplotan pelaku dalam daftar setelah keduanya menyerahkan diri dan mengaku tidak terlibat dalam peristiwa itu.

Dugaan kuat sementara ini pelaku bukanlah warga negara Thailand, berdasarkan pengakuan berbagai saksi, salah satunya seorang tukang ojek motor yang mengatakan, pelaku menggunakan bahasa asing yang tidak dikenalinya saat berbicara melalui ponsel.

Kepolisian Thailand menyangsikan ada keterlibatan jaringan teror internasional dalam peristiwa itu setelah berkonsultasi dengan Interpol dan badan intelijen asing lainnya.

Sebanyak 20 orang tewas dalam pengeboman Senin lalu, lebih dari 100 orang terluka. Kebanyakan korban tewas adalah turis asal China, seorang WNI juga meninggal dunia akibat bom.

Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-ocha mengatakan ini adalah serangan terburuk yang pernah dialami negara itu.
(stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER