Madrid, CNN Indonesia -- Pria asal Maroko yang ditangkap di Spanyol dituduh mengkoordinir satu jaringan pendukung ISIS di kota-kota Maroko yang menyebarkan pesan kelompok itu dan merekrut militan untuk berjuang di Iran dan Suriah.
Abdeladim Achriaa yang menurut laman Facebooknya memiliki nama lain “salami Jihadi”, dituding “mengkoordinasikan anggota kelompok di sejumlah kota Maroko yang berafiliasi dengan ISIS di Suriah dan Irak”, menurut berkas perkara dalam persidangan Kamis (27/8).
Kelompok ini dicurigai merekrut pejuang asing dan mengirim mereka untuk bergabung dengan ISIS yang kini menguasai sebagian besar wilayah Suriah dan Irak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berkas perkara kasus ini juga menyebut pada akhinrya, anggota kelompok ini berniat pindah untuk bergabung dengan ISIS.
Pasangan Achriaa bernama Hafsa Azaoum adalah putri salah satu tersangka yang minggu lalu ditangkap, dan kelima saudara lelakinya telah berjuang untuk ISIS di Suriah.
Achriaa, yang memiliki ijin menetap di Spanyol, diajukan ke pengadilan tinggi dimana hakim Juan Pablo Gonzalez menolak permintaan pembebasan dengan jaminan karena risiko melarikan diri. Achriaa diperintah untuk dikenakan tuduhan terorisme dan tetap ditahan hingga penyelidikan selesai.
Hakim Gonzalez mengkhawatirkan ancaman para pejuang ISIS yang kembali ke Spanyol setelah berjuang di Suriah, dan juga mengenai hubungan kelompok ini ke Melilla, satu kantung wilayah Spanyol di Afrika Utara.
Dia mengatakan Achriaa sering berkunjung ke Maroko melalui Melilla, dan perjalanan terakhir dilakukan pada 17 Juni.
Tersangka ditangkap pada Selasa di satu kota kecil di dekat Madrid dalam operasi bersama polisi Maroko dan Spanyol terhadap tersangka simpatisan ISIS. Sebanyak 13 orang lain juga ditangkap di Maroko dalam operasi ini.
Penangkapan ini dilakukan beberapa hari setelah pria Maroko berusia 26 tahun yang sebelumnya tinggal di Spanyol, dituduh menyerang penumpang kereta cepat di Perancis dengan senjata.
Satu sumber Kementerian Dalam Negeri Spanyol mengatakan tidak ada hubungan antara kasus kereta di Perancis dengan penangkapan di negaranya dan Maroko.
Kementerian Dalam Negeri Spanyol mengatakan mencurigai Achriaa dan tersangka lain sedang merencanakan serangan, tetapi hal ini tidak disebutkan dalam berkas pengadilan.
(yns)