Identifikasi Korban Kapal Karam, Polri Kirim Tim ke Malaysia

Prima Gumilang | CNN Indonesia
Senin, 07 Sep 2015 18:30 WIB
Tim dari DVI Mabes Polri dan Kemlu RI pada Senin (7/9) sore berangkat ke Malaysia untuk mengidentifikasi WNI korban kapal karam.
Ilustrasi (Thinkstock/Frans Rombout)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri dan tim dari Kementerian Luar Negeri pada Senin (7/9) sore berangkat ke Malaysia untuk mengidentifikasi warga negara Indonesia yang menjadi korban kecelakaan kapal kayu yang karam di lepas pantai Malaysia.

‎Kepala DVI Mabes Polri Kombes Anton Castelani memaparkan tim DVI yang akan berangkat terdiri dari dua ahli forensik, odontologi, ahli DNA, dan dua ahli sidik jari.

Tim gabungan tersebut langsung menuju ke rumah sakit yang menjadi tempat di mana korban disemayamkan. Beberapa titik tempat menampung korban di antaranya Rumah Sakit Ipoh, Rumah Sakit Sabak Bernam, dan Rumah Sakit Teluk Intan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasar rilis Kedutaan Besar RI di Kuala Lumpur yang diterima CNN Indonesia pada Minggu (6/9), terdapat 60 korban tewas akibat insiden kapal karam di perairan Sabak Bernam, negara bagian Selangor, Malaysia.

Korban yang meninggal terdiri dari 33 laki-laki, 22 perempuan dan seorang anak. Sebanyak 23 jenazah di Rumah Sakit Ipoh, enam jenazah di Rumah Sakit Teluk Intan, 10 jenazah di Rumah Sakit Sabak Bernam, 20 jenazah di Rumah Sakit Kuala Lumpur dan satu jenazah di Rumah Sakit Sungai Buloh.

Dari jumlah tersebut, 17 jenazah telah berhasil diidentifikasi; sebanyak 15 jenazah diidentifikasi langsung oleh keluarga mereka dan 2 jenazah diidentifikasi melalui dokumen identitas yang melekat pada tubuh korban. Untuk 2 jenazah terakhir, KBRI dengan bantuan pemerintah setempat masih berusaha menelusuri keluarga korban.

Anton mengatakan untuk mempermudah identifikasi, pihaknya membutuhkan data antemortem dari keluarga. "Kendala dalam identifikasi ini, penumpang tidak saling kenal satu sama lain," kata Anton.

Anton mengimbau kepada seluruh warga yang merasa kehilangan anggota keluarganya terkait kecelakaan kapal itu, untuk segera melapor kepada petugas kepolisian setempat. Pihaknya membuka layanan pengaduan atau pelaporan di setiap kantor kepolisian daerah.

Sebagai informasi dari Polda, warga yang bersangkutan bisa menghubungi drg Onny pada nomor 081381782827 atau 0813333016164. Atau melalui layanan fax dengan nomor 0318290278.

Sedangkan untuk layanan informasi pihak Kementerian Luar Negeri, warga bisa menghubungi Herman pada nomor 081289009045.

Kepolisian juga berpesan agar anggota keluarga di wilayah Sumatera Utara bisa menghubungi drg Jauhari dengan nomor 081361053104 atau 061 42079653. Sementara untuk daerah Aceh bisa menghubungi Soeyoto dengan nomor 08115466515 atau 065141532.

"Bagi siapa pun yang mengetahui anggota keluarganya belum pulang pada waktu yang ditentukan atau hilang, sebaiknya melapor," ujar Anton.

Kecelakaan kapal penuh berisi WNI terjadi pada Kamis (3/9) ketika kapal sudah melakukan berlayar selama dua jam dan tengah menuju Tanjung Balai Asahan, Sumatera Utara.

Menurut laporan nelayan pada Kamis, perahu membawa sekitar 100 orang, padahal, pihak berwenang Malaysia mengatakan, berdasarkan ukurannya, kapal seharusnya maksimal memuat 70 penumpang. Jumlah penumpang yang melebihi kapasitas inilah yang diyakini menjadi penyebab tenggelamnya kapal mengingat cuaca relatif cerah. Kapal disebutkan berukuran 15 meter dengan lebar 3 meter.

Tim SAR telah melakukan pencarian di wilayah sekitar 1000 km persegi. Pada Minggu, pencarian melibatkan sembilan kapal dibantu 40 kapal nelayan serta dua helikopter. Upaya pencarian, menurut KBRI, akan terus dilakukan. Satgas KBRI Kuala Lumpur saat ini masih terus melakukan koordinasi dengan APMM (Badan Pelaksanaan Maritim Malaysia) guna memonitor operasi penyelamatan.

Untuk membantu keluarga korban melakukan identifikasi jenaza, KBRI Kuala Lumpur telah membentuk posko di empat titik:

KBRI Kuala Lumpur, 601127658765 (Piket Satgas)
Rumah Sakit Ipoh, 60193345114 (Judha Nugraha)
Rumah Sakit Teluk Intan, 60142330082 (Raditya)
Rumah Sakit Sabak Bernam, 601118710469 (Febby) (ama/ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER