Jakarta, CNN Indonesia -- Tanah longsor yang dipicu hujan deras setidaknya memakan 17 orang korban di timur Myanmar. Evakuasi pun dikerahkan untuk warga setempat, seperti diberitakan media milik pemerintah, Global New Light of Myanmar, Selasa (13/10).
Longsor itu menghantam sebuah desa di kota kecil Hpa-saung di negara bagian terpencil Kayah, pada Senin siang. Menurut laporan Global New Light of Myanmar, sepuluh laki-laki dan tujuh perempuan tewas.
Media itu menambahkan, lebih dari 360 orang telah direlokasi ke kamp bantuan sementara di sekolah-sekolah dan rumah sakit lokal. Hujan yang lebih dahsyat diperkirakan masih akan turun dalam beberapa waktu ke depan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah orang tewas pada Juli lalu ketika Myanmar disapu banjir terburuk dalam beberapa tahun belakangan. Dilansir dari Channel NewsAsia, 1,6 juta orang terkena dampaknya.
Musim hujan tahunan Myanmar memang memberi kehidupan bagi para petani, namun juga mampu merenggutnya, dengan tanah longsor dan banjir bandang yang telah menjadi hal biasa.
Banjir baru-baru ini menghancurkan persawahan di wilayah lumbung padi nasional Myanmar, menuai kekhawatiran untuk menggapai para pemilih pada pemilu 8 November mendatang.
(stu)