LAPORAN DARI MYANMAR

Pengawas Uni Eropa Turut Awasi Pemilu Myanmar

CNN Indonesia
Minggu, 08 Nov 2015 22:25 WIB
Pemilu multi-partai Myanmar diawasi oleh berbagai pengawas internasional, baik lembaga pemerintah maupun non-pemerintah. Sukseskah penyelenggaraannya?
Warga berbaris memberikan suaranya di Mandalay, Myanmar, Minggu (8/11). (CNN Indonesia/Reuters/Olivia Harris)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemilu multi-partai Myanmar yang diselenggarakan pada Minggu (8/11) turut diawasi oleh berbagai pengawas internasional, baik lembaga pemerintah maupun lembaga non-pemerintah. Hal ini merupakan upaya pemerintah Myamar untuk menunjukkan kemampuan Myanmar dalam menyelenggarakan pemilu yang bebas dan adil.

Salah satu pengawas internasional yang datang langsung ke berbagai tempat pemungutan suara di Yangon adalah tim dari Uni Eropa.

Alexander Graf Lambsdorff, salah satu anggota pengamat internasional dari Uni Eropa dari Jerman memaparkan secara keseluruhan pemilu Myanmar tahun ini berlangsung seperti yang direncanakan. Meski demikian, menurut Lambsdorff, terdapat beberapa kekurangan dalam penyelenggaraan pemilu di sejumlah wilayah.
“Tidak bisa saya ungkap saat ini, tetapi secara keseluruhan pemungutan suara berlangsung seperti yang direncanakan,” kata Lambsdorff ketika ditemui CNN Indonesia di Basic Education Primary School Number 3, di pusat kota Yangon, Minggu (8/11). Sekolah tersebut menggelar tempat pemungutan suara yang didatangi Suu Kyi dan dipadati oleh berbagai wartawan asing.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lambsdorff mengakui timnya memilih mengobservasi TPS tersebut karena Suu Kyi hadir di TPS itu. Meski demikian, lanjut Lamsdorff, tim pengamat Uni Eropa lainnya juga mendatangi TPS di mana Thein Sein, pemimpin Partai Uni Solidaritas yang berkuasa, menggunakan hak suaranya.

Dengan banyaknya sorotan media kepada TPS yang didatangi Suu Kyi, lanjut Lambsdorff, pihaknya dapat mengamati bagaimana petugas pemilu menangani besarnya sorotan media terhadap Suu Kyi.

"Saat Suu Kyi datang, sorotan media yang begitu besar mengganggu jalannya pemungutan suara karena interest media yang sangat besar kepada Suu Kyi,” katanya.
Lambsdorff memaparkan timya berorientasi pada pengamatan teknis maupun non-teknis. Dalam pengamatan teknis, timnya mengawasi soal kecukupan kotak suara, cap untuk kertas suara, jumlah warga yang berada dalam daftar pemilih, jumlah yang hadir dan menggunakan surat suara, serta jumlah warga yang telah lebih dulu menggunakan hak suaranya sebelum tanggal 8 November.

Pemilu multi-partai Myanmar digelar pada hari ini. Tempat pemungutan suara di seluruh penjuru Myanmar dibuka serentak pada pukul 6 pagi, dan ditutup pada pukul 4 sore. Penghitungan suara dimulai tak lama setelah TPS ditutup.

Ratusan pendukung partai Liga Nasional untuk Demokrasi atau NLD berkumpul di depan markas NLD melihat penghitungan suara di masing-masing negara yang disiarkan langsung oleh salah satu televisi swasta Myanmar.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER