Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi anti huru-hara bentrok dengan ratusan aktivis lingkungan hidup di Paris, sehari menjelang KTT Perubahan Iklim.
Bentrok terjadi pada Minggu (29/11) malam, sementara KTT Perubahan Iklim sendiri dimulai hari ini, Senin (30/11) hingga 11 Desember.
Dikutip dari Antara, sebagian demonstran bertopeng, melawan larangan demonstrasi terbuka yang diberlakukan akibat kekhawatiran soal keamanan menyusul serangan teror mematikan di Paris pada 13 November lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para demonstran berusaha memasuki Bundaran Republik sambil berteriak, “Keadaan darurat, keadaan darurat polisi. Kalian tak akan mencabut hak kami untuk berdemonstrasi.”
Ketegangan merebak setelah mereka melemparkan barang-barang ke polisi yang menembakkan gas air mata untuk membubarkan mereka.
CNN melaporkan, akibat bentrok polisi juga menahan lebih dari 200 orang.
Sebelumnya, sebanyak 24 aktivis lingkungan juga ditetapkan sebagai tahanan rumah karena dicurigai merencanakan protes rusuh menjelang pertemuan puncak KTT.
"Dua puluh empat orang ini ditempatkan di bawah tahanan rumah karena melakuakan aksi kekerasan selama berbagai demonstrasi sebelumnya, dan karena mereka tidak akan mengindahkan keadaan darurat yang kami berlakukan," kata Menteri Dalam Negeri Perancis, Bernard Cazeneuve, di Strasbourg, Sabtu (28/11).
Menurut data resmi, tak kurang dari 150 pejabat senior dari seluruh dunia menghadiri KTT Perubahan Iklim di Paris. Sebanyak 50.000 pengunjung, termasuk lebih dari 3.000 wartawan juga diprediksi akan ikut hadir.
(stu)