KPK Malaysia Menanyai Najib Razak Soal 1MDB

Reuters | CNN Indonesia
Sabtu, 05 Des 2015 20:09 WIB
Komisi Anti-Korupsi Malaysia, MACC, telah menanyai Perdana Menteri Najib Razak terkait pengiriman dana senilai lebih dari US$600 juta ke rekeningnya.
PM Najib Razak diminta mundur terkait skandal pengiriman dana ratusan juta dolar ke rekening pribadinya. (Reuters/Olivia Harris)
Kuala Lumpur, CNN Indonesia -- Para pejabat anti-korupsi Malaysia menanyai Perdana Menteri Najib Razak terkait penyelidikan pengiriman dana bernilai US$614,53 juta ke rekening bank pribadinya.

Komisi Anti-Korupsi Malaysia, MACC, mengatakan dalam pernyataan tertulis bahwa ketika ditanya dalam pertemuan selama dua jam pada Sabtu (5/12) Najib memberi kerja sama penuh dengan petugas.

Skandal korupsi melanda Najib pada Juli ketika laporan harian the Wall Street Journal menulis bahwa para penyelidik dana pemerintah 1Malaysia Development Berhar, 1MDB, menemukan ada dana ditransfer ke rekening pribadi Najib.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para pengkritik menuduh pemerintah lambat melakukan penyelidikan dan meminta Najib menugndurkan diri karena tidak bisa menjelaskan secara penuh asal muasal dana itu, kenapa dana itu dikirim dan bagaiman penggunaannya.

Pada Kamis (3/12) MACC mengatakan akan merekam pernyataan Najib terkait tuduhan korupsi di SRC Internasional, satu perusahaan yang terkait dengan 1MDB, dan dana di rekeningnya itu.

Najib, yang menjadi ketua dewan penasehat 1MDB, menyangkal melakukan kesalahan atau menerima dana untuk kepentingan pribadi.

Sebelumnya, MACC mengatakan dana itu adalah donasi politik dari seorang warga Timur Tengah yang tidak diidentifikasi.

Pemerintah Malaysia berulang kali mengajukan penjelasan ini ke parlemen, tetapi sebagian warga Malaysia tetap tidak puas dengan jawaban tersebut dengan mencatat bahwa dia tidak mengambil langkah hukum terhadap Wall Street Journal.

Media dan sumber-sumber menyebut bahwa 1MDB diselidiki oleh badan penegak hukum di Swiss, Hong Kong dan Amerika Serikat.

Kontroversi dalam masalah ini memukul bursa saham Malaysia sementara nilai tukar mata uang ringgit turun hampir 0,25 persen dan menjadi mata uang Asia yang paling buruk kinerjanya tahun ini. (yns)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER