PM Irak: Turki Penadah Utama Minyak Selundupan ISIS

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Selasa, 08 Des 2015 02:11 WIB
Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi mengungkapkan bahwa sebagian besar minyak produksi kilang minyak ISIS di Irak dan Suriah diselundupkan melalui Turki.
Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi mengungkapkan bahwa sebagian besar minyak produksi kilang minyak ISIS di Irak dan Suriah diselundupkan melalui Turki. (Reuters/Eduardo Munoz)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi mengungkapkan bahwa sebagian besar minyak yang diproduksi dan diselundupkan dari sejumlah wilayah yang dikuasai ISIS di Irak dan Suriah diselundupkan melalui Turki.

Tuduhan Abadi menguatkan tuduhan Presiden Rusia Vladimir Putin yang menyatakan bahwa Turki sengaja menembak jet tempur Rusia untuk melindungi perdagangan minyak mereka dengan ISIS.

Dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Jerman, Frank-Walter Steinmeier, pada Senin (7/12), Abadi "menekankan pentingnya menghentikan penyelundupan minyak oleh geng teroris Daesh, yang sebagian besar yang diselundupkan melalui Turki", menurut sebuah pernyataan yang dipasang di situsnya, dikutip dari Reuters. Daesh merupakan sebutan untuk kelompok militan ISIS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Turki sendiri telah berulang kali membantah keras memiliki keterlibatan dalam penyelundupan minyak dari wilayah yang dikuasai ISIS di Irak dan Suriah. Sebaliknya, Turki mengklaim pihaknya berhasil membuat sejumlah kemajuan dalam memerangi jaringan penyelundupan bahan bakar yang beroperasi di perbatasan Turki selama beberapa dekade.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan pada pekan lalu bahkan menyatakan dirinya siap mundur dari posisinya jika tuduhan tersebut benar.

Abadi melontarkan tuduhan tersebut di tengah meregangnya hubungan antara Baghdad dan Ankara, karena Turki mengerahkan pasukannya ke Irak utara, dekat kota Mosul yang dikuasai ISIS, tanpa persetujuan maupun undangan dari Irak pekan lalu,

Irak menilai pengerahan pasukan Turki ke wilayahnya merupakan pelanggaran kedaulatan dan mengancam akan membawa kasus itu ke Dewan Keamanan PBB, kecuali Turki menarik pasukannya.

Tuduhan tentang peran Turki dalam penyelundupan minyak ISIS pertama kali menguak ketika Putin melontarkan tuduhan itu usai Turki menembak jatuh jet tempur Rusia di perbatasan. Hal ini dinilai sebagai insiden paling serius antara Rusia dengan Turki sebagai negara anggota NATO dalam 50 tahun terkahir.

Seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS yang tak disebutkan namanya tak yakini atas tuduhan Rusia tersebut dan menyatakan jumlah minyak yang diselundupkan ke Turki dari Suriah tidak akan memberikan keuntungan yang cukup signifikan.

Para pejabat AS mengklaim serangan udara koalisi internasional pimpinan AS berhasil menghancurkan ratusan truk minyak ISIS, merampas sumber utama pendapatan para anggota militan itu.

Jet tempur Inggris, Perancis dan Amerika Serikat baru-baru menargetkan ladang minyak yang diduga dikuasai ISIS di wilayah timur Suriah, sebagai upaya untuk memotong jalur minyak selundupan ISIS yang selama ini dinilai sebagai sumber keuangan ISIS. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER