Surat Bertanda Tangan Mao Zedong Laku Dilelang Rp12 Miliar

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Rabu, 16 Des 2015 16:13 WIB
Benda yang dianggap bersejarah itu laku dijual US$910.880 atau sekitar Rp12,8 miliar, empat kali lipat dari harga perkiraan awal.
Surat yang ditulis oleh Mao Zedong untuk pemimpin Partai Buruh Inggris Clement Attlee itu terjual kepada seorang yang tidak disebut namanya dalam lelang Sotheby's, London, pada Selasa (16/12). (The People's Republic of China Printing Office)
Jakarta, CNN Indonesia -- Secarik surat dengan tanda tangan mantan pemimpin Partai Komunis China Mao Zedong laku dilelang lebih dari Rp12 miliar.

Surat yang ditulis untuk pemimpin Partai Buruh Inggris Clement Attlee itu terjual kepada seorang yang tidak disebut namanya dalam lelang Sotheby's, London, Selasa (16/12).

Benda yang dianggap bersejarah itu laku dijual US$910.880 atau sekitar Rp12,8 miliar, empat kali lipat dari harga perkiraan awal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Surat yang juga ditandatangani oleh Jenderal China Zhu De berisikan dukungan terhadap Partai Buruh pimpinan Attlee pada tahun 1937, sesaat setelah invasi Jepang ke China.

"Kami meyakini bahwa rakyat Inggris, saat tahu kebenaran soal agresi Jepang di China, akan mendukung rakyat China," bunyi salah satu kalimat dalam surat itu, dikutip CNN.

Dalam katalog lelang, Sotheby's mengatakan bahwa surat itu sangat penting karena menunjukkan "upaya awal Mao melakukan diplomasi internasional dan contoh yang sangat jarang dari tanda tangan Mao."

Ini adalah surat kedua dengan tanda tangan Mao yang pernah dijual di balai lelang internasional dalam beberapa tahun terakhir.

Surat itu diyakini ditulis oleh James Munro Bertram, seorang wartawan Selandia Baru, yang menerjemahkan dari bahasa China dan ditandatangani oleh Mao.

Attlee ada di kubu oposisi Inggris saat surat itu dikirimkan. Tahun 1945, Attlee menjadi perdana menteri Inggris dan memimpin negara itu saat Mao membentuk negara Republik Rakyat China tahun 1949.

Setahun kemudian, di bawah kepemimpinan Attlee, Inggris adalah negara Barat pertama yang mengakui RRC.

Menurut Sotheby's, Mao dan Attlee sempat berbincang sambil minum teh di tahun 1954, 17 tahun setelah surat itu dikirim. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER