Jerman Tutup Stasiun Kereta Akibat Ancaman ISIS

Reuters | CNN Indonesia
Jumat, 01 Jan 2016 12:36 WIB
Polisi Jerman menutup dua stasiun satu jam sebelum pergantian tahun setelah menerima informasi rencana serangan bom bunuh diri oleh ISIS.
Perayaan Malam Tahun Baru di Eropa diwarnai dengan penjagaan keamanan yang ketat karena kekhawatiran akan serangan militan ISIS. (Reuters/Juan Medina)
Muenchen, CNN Indonesia -- Jerman menutup dua stasiun kereta di Munich sekitar satu jam sebelum pergantian tahun setelah dinas intelijen informasi menerima informasi dari satu negara sahabat bahwa kelompok ISIS berencana melakukan serangan bom bunuh diri.

Langkah pihak berwenang di Jerman ini menambah kekhawatiran di Eropa di malam Tahun Baru yang dijaga ketat setelah terjadi serangan-serangan militan di tahun 2015. Serangan terbesar adalah di Paris pada November lalu yang menewaskan 130 orang.

Stasiun pusat Munich dan Pasing dibuka beberapa jam kemudian setelah informasi itu tidak didukung oleh data lain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Jumat (31/12) Menteri Dalam Negeri negara bagian Bavaria Joachim Herrmann mengatakan bahwa Jerman menerima informasi dari dinas intelijen negara lain bahwa ISIS berencana menyerang Muenchen.

Dia tidak menyebut negara pemberi informasi itu, tetapi stasiun televisi Jerman mengutip sumber tak bernama yang mengatakan bahwa informasi itu berasal dari Perancis.

Kepala Polisi Munich Hubertus Andrae mengatakan lima hingga tujuh pengebom bunuh diri akan melakukan aksi pada malam Tahun Baru itu.

“Kantor Polisi Federal memberi tahun polisi Bavaria pada Malam Tahun Baru terkait informasi dari satu dinas intelijen negara sahabat bahwa ISIS berencana melakukan serangan malam ini, tepat tengah malam di stasiun pusat Munich atau Pasing,” kata Herrmann dalam jumpa pers, Jumat (31/12).

“Saya yakin keputusan ini tepat karena kami tidak boleh mengambil risiko jika berhadapan dengan ancaman nyata seperti ini, dengan lokasi dan waktu yang nyata,” katanya.

Kekhawatiran akan keamanan di Eropa meningkat dua hari lalu ketika Belgia memutuskan untuk membatalkan perayaan Malam Tahun Baru di Brussels dengan alasan ada rencana serangan ke ibukota negara itu.

Pada Kamis (31/12) malam, polisi Belgia menahan tiga orang untuk ditanyai dalam penyelidikan terkait rencana serangan tersebut.

Keamanan juga ditingkatkan di Berlin, tempat satu juta orang menyambut tahun 2016 di Brandenburg.

Tahun 2015 menjadi tahun paling berdarah terkait serangan militan di Eropa sejak 2004.

Bukti bahwa dua pelaku serangan insiden Paris memasuki benua itu dengan memanfaatkan gelombang pengungsi dari Timur Tengah meningkatkan kekhawatiran akan krisis migrasi.

Polisi Munich memperketat keamanan di seluruh wilayah negara bagian Bavaria, yang menjadi pintu masuk dari Austria bagi lebih dari satu juta pencari suaka yang tiba di Jerman tahun lalu.

Kanselir Jerman Angela Merkel menolak tekanan untuk menghentikan jumlah pendatang di sepanjang perbatasan dengan Austria itu.

Jumlah pihak yang menentang pendirian Merkel di Jerman dan luar negeri meningkat setelah dua pengebom bunuh diri dalam serangan di Paris diketahui memiliki paspor Suriah palsu.

Dalam upaya mengatasi kekhawatiran itu, Jerman mengatakan mulai Jumat (1/1), akan digelar wawancara secara langsung pada pencari suaka asal Suriah yang merupakan perubahan kebijakan memberi status pengungsi secara otomatis bagi warga asal Suriah. (yns)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER