Jakarta, CNN Indonesia -- Ratusan ribu warga negara Indonesia terjerat dalam 11.242 kasus di luar negeri sepanjang 2015. Dalam jangka waktu satu tahun, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri berhasil menangani masalah yang menimpa lebih dari 100 ribu WNI di luar negeri.
"Jika seluruh aktivitas perlindungan WNI dijumlahkan, maka jumlah WNI yang tertangani adalah 109.382 orang," ujar Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno LP Marsudi, dalam pernyataan pers tahunan yang disampaikan di Kemlu, Jakarta, Kamis (7/1).
Salah satu kasus yang mendapat sorotan luas adalah ketika WNI terjebak dalam wilayah konflik atau bencana. Sepanjang 2015, Kemlu berhasil mengevakuasi 4.830 WNI dan 177 WNA dari wilayah konflik atau bencana secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari keseluruhan upaya tersebut, salah satu yang dianggap paling menonjol adalah proses evakuasi WNI di Yaman, ketika perang pecah antara pemerintahan Presiden Abd Mansour Hadi dengan kelompok pemberontak Houthi. Keadaan kian parah ketika Arab Saudi menerjunkan pasukan udara untuk menggempur Houthi demi membela Hadi.
"Evakuasi Yaman terhadap 2.393 WNI dan 173 WNA merupakan evakuasi terbesar, terkompleks, dan tercepat yang pernah dilakukan pemerintah," kata Retno.
Selain itu, pemerintah juga berhasil mengevakuasi 2.214 WNI di Suriah dan 199 WNI di Libya. Ketika gempa mengguncang, pemerintah juga berhasil mengevakuasi 24 WNI dan 4 WNA di Nepal.
Tak hanya itu, pemerintah juga sudah merepatriasi 94.529 WNI, jauh di atas target yang ditetapkan pada 2015, yaitu 50 ribu WNI.
Tim PWNI-BHI Kemlu juga berhasil membebaskan 52 WNI di luar negeri dari jerat hukuman mati dengan menghormati hukum setempat.
Kasus yang menjadi sorotan juga ketika pemerintah berhasil membebaskan dua WNI dari penyanderaan kelompok bersenjata di Papua Nugini.
Lebih jauh, setidaknya Rp192 miliar hak WNI telah diupayakan dari 19 negara, yaitu berupa kompensasi, diyat, dan gaji yang belum dibayar.
Demi menjamin kesejahteraan WNI di luar negeri, Indonesia juga aktif dalam berbagai forum internasional, termasuk UNODC. Selain itu, Indonesia juga telah menandatangani MoU dengan Uni Emirat Arab dalam rangka memerangi perdagangan manusia.
(stu)