Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang lagi korban tewas akibat kapal tenggelam di perairan Malaysia ditemukan pada Kamis (28/1). Total hingga kini ada 23 korban tewas yang diduga adalah warga Indonesia yang hendak memasuki Malaysia secara ilegal.
Menurut Dewi Lestari, Konsul Penerangan dan Sosial Budaya di Konsulat Jenderal Indonesia di Johor Baru, Malaysia, korban terbaru yang diduga kuat WNI akan divisum hari ini.
Sejauh ini, kata Dewi, baru tiga orang yang berhasil diidentifikasi. Hari ini sudah dipulangkan satu jenazah ke Indonesia.
"Jenazah Agus Susanto dipulangkan ke Semarang. Dua korban lainnya adalah Murti asal Jawa Timur dan Tasminah dari Jawa Tengah," kata Dewi kepada CNN Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para korban ditemukan terdampar di Pantai Tanjung Kelise, Bandar Penawar, Kota Tinggi, Johor. Mereka diduga kuat adalah para pencari kerja yang ingin masuk ke Malaysia secara ilegal.
Dewi mengatakan, mereka diduga masuk melalui Batam, daratan terdekat dari Malaysia. Sepanjang pantai Johor yang tidak dijaga aparat, WNI bisa masuk dan bekerja di Malaysia tanpa izin.
"Kita dapat informasi dari keluarga, mereka sebelumnya pernah masuk ke Malaysia, lalu mencoba masuk lagi dengan menggunakan paspor tapi tidak bisa karena sudah di-black-list karena menjadi pekerja ilegal," kata Dewi.
Data tahun 2015 menunjukkan ada sekitar 1,3 juta warga negara Indonesia yang bekerja secara resmi di Malaysia, naik 100 ribu orang dari tahun sebelumnya. Untuk pekerja ilegal, Dewi mengatakan sulit mendata karena mereka tidak melapor.
"Untuk pekerja ilegal tidak ada data yang pasti," ujar Dewi.
Hingga kini, upaya identifikasi korban terus dilanjutkan dan diharapkan keluarga yang merasa kehilangan atau menduga anggota keluarga menjadi korban dapat menghubungi Posko KJRI Johor Bahru, dengan nomor telepon sebagai berikut:
Marsianda, Pelaksana Fungsi Konsuler 1: +60177301424
Dewi Lestari, Pelaksana: +60167901164
Wino Sumarno, LO Polri: +60103665506
Taufiqur Rijal, Konsul Jenderal: +60106632211
(stu)