ISIS Gunakan Bocah 4 Tahun untuk Ledakkan Sandera

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Kamis, 11 Feb 2016 16:35 WIB
Video propaganda ISIS menunjukkan seorang bocah berusia empat tahun asal Inggris meledakkan mobil berisi tiga tawanan yang diklaim sebagai mata-mata.
Ilustrasi militan ISIS (CNN Indonesia/Laudy Gracivia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok militan ISIS kembali merilis video propaganda yang menunjukkan seorang bocah berusia empat tahun asal Inggris meledakkan sebuah mobil yang berisi tiga sandera.

Diberitakan The Independent pada Kamis (11/2), dalam video itu terlihat tangan sang bocah tengah berada di atas detonator sebelum berteriak "Allahu Akbar" dan kemudian mobil berisi sandera ISIS hancur berkeping-keping.

Video ini merupakan propaganda ISIS yang kedua, yang memperlihatkan anak kecil melakukan tindak kekerasan. Sang bocah diidentifkasi bernama Isa Dare, putra seorang ekstremis Muslim Grace "Khadijah" Dare dari Lewisham, sebelah tenggara London.
Dalam video itu terlihat sang bocah mengenakan pakaian layaknya pejuang ISIS lengkap dengan ikat kepala hitam. Sang bocah ditampilkan tengah berteriak tentang kaum kafir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, ketiga tawanan ISIS yang berpakaian serba oranye terlihat diikat di dalam mobil sebelum seorang pria bertopeng berdiri di dekatnya dan mengancam Perdana Menteri Inggirs David Cameron dalam pidatonya di depan kamera.

"Anda tidak akan pernah melawan kami kecuali berada di belakang benteng atau di balik tembok," katanya.

"Pertama, ketika Anda mengirim mata-mata ke Suriah dan ketika Anda memberikan wewenang kepada suruhan Anda, ribuan mil jauhnya, untuk menekan tombol untuk membunuh saudara-saudara kami yang tinggal di Barat," ujar sang pria.
"Jadi hari ini, kami akan membunuh mata-mata Anda dengan cara yang sama mereka membantu Anda membunuh saudara-saudara kami," katanya.

"Jadi siapkan tentara Anda dan kumpulkan negara-negara [sekutu] Anda, karena kami juga tengah mempersiapkan tentara kami," tuturnya.

Wajah pria tersebut ditutupi dan ketika berbicara dia nampaknya memiliki aksen Inggris. Sang pria kemudian menempatkan tangannya di atas kepala sang bocah di tengah pidatonya.

Sang bocah kemudian memberikan sinyal tangan "OK" sebelum kamera menujukkan secara close up tangan sang bocah yang berada di atas tombol detonator.
Video ini ditutup dengan sebuah mobil yang meledak sesaat setelah sang anak berteriak "Allahu Akbar" dengan lengan terangkat di sebelah reruntuhan mobil yang terbakar.

Video berdurasi delapan menit ini dibuka dengan pengakuan tiga tawanan yang mengaku menjadi mata-mata.

Rekaman ini beredar sekitar sebulan setelah kemunculan bocah ini dalam sebuah video propaganda ISIS lainnya.

Kakek sang bocah, Henry Dare mengaku yakin bahwa sang bocah itu merupakan bocah yang muncul dalam video yang dirilis pada Januari lalu. Henry menilai cucunya itu hanya dijadikan sebagai "perisai" oleh teroris.

Grace Dare dibesarkan sebagai penganut Kristiani, tetapi kemudian memutuskan untuk memeluk Islam dan mulai menggunakan nama 'Khadijah', menurut keluarganya.

Dare melakukan perjalanan ke Suriah pada 2012 dan menikah dengan militan ISIS asal Swedia, Abu Bakar yang diyakini telah tewas. (ama/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER