Staf PBB Diculik dan Dibunuh di Irak

Denny Armandhanu/Reuters | CNN Indonesia
Rabu, 17 Feb 2016 05:21 WIB
Ini adalah kali pertama dalam lima tahun staf PBB tewas dalam tugas. Kasus pembunuhan staf PBB terjadi pada 2010.
Ilustrasi (Reuters TV)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang staf PBB diculik di Provinsi Diyala, Irak, pada April tahun lalu, dan ditemukan tewas beberapa bulan kemudian, seperti yang diungkapkan PBB pada Selasa (16/2).

Diberitakan Reuters, jenazah staf PBB untuk misi di Diyala, Amer al-Kaissy, ditemukan November lalu di kota Baquba dengan luka tembak. Diduga dia tewas akibat dieksekusi penculiknya.

Dia telah dikuburkan bulan lalu, namun identitasnya baru diketahui awal pekan ini setelah seorang kawannya mengenalinya melalui foto.
Diduga pelakunya adalah militan Syiah yang beroperasi di Diyala yang terletak diapit Baghdad dan Iran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Militan ini juga yang membunuh 40 Muslim Sunni di wilayah itu bulan lalu, disinyalir sebagai pembalasan atas dua pengeboman yang diklaim dilakukan ISIS.

Kelompok bersenjata Syiah ini dianggap sebagai salah satu musuh terkuat ISIS di Irak, namun beberapa faksinya dituduh telah melakukan berbagai pelanggaran HAM.
Perwakilan khusus PBB untuk Irak, Jan Kubis, mengaku kecewa dengan pemerintah Irak yang mengabaikan permintaan untuk menyelamatkan Kaissy.

Ini adalah kali pertama dalam lima tahun staf PBB tewas dalam tugas. Sebelumnya tahun 2010, seorang staf PBB tewas ketika bom mobil meledak dekat rumahnya di Irak.

Tahun 2003, sebuah bom truk meledak di bekas markas PBB di Baghdad menyusul invasi AS ke Irak, menewaskan 22 orang, termasuk salah satunya adalah utusan PBB untuk Irak, Sergio Vieira de Mello, seorang warga Brasil. (den)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER