Arab Saudi Batalkan Hibah US$3 Miliar ke Militer Libanon

Denny Armandhanu/Reuters | CNN Indonesia
Sabtu, 20 Feb 2016 05:19 WIB
Libanon dianggap tidak mendukung Saudi dalam perseteruan dengan Iran. Dana hibah itu rencananya akan digunakan Libanon membeli senjata dari Perancis.
Pemerintah Raja Salman membatalkan hibah Saudi untuk militer Libanon. (Reuters/Lintao Zhang/Pool/Files)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Arab Saudi membatalkan pemberian paket bantuan sebesar US$3 miliar bagi militer Libanon untuk pembelian persenjataan dari Perancis. Langkah ini diambil karena Libanon dianggap tidak mendukung Saudi dalam perseteruan dengan Iran.

Diberitakan Reuters yang mengutip kantor berita Saudi SPA, Jumat (19/2), pemerintah Arab Saudi mengatakan bahwa pemerintah Raja Salman juga membatalkan sisa bantuan sebesar US$1 miliar yang seharusnya diberikan bagi badan keamanan dalam negeri Libanon.

Komitmen bantuan ini sebelumnya disampaikan Saudi kepada militer Libanon pada 2013. Presiden Libanon saat itu, Michel Suleiman, mengatakan bahwa ini adalah bantuan dana terbesar yang pernah diberikan terhadap angkatan bersenjata mereka.
Padahal pengapalan pertama persenjataan dan perangkat militer dari Perancis telah tiba di Libanon pada April tahun lalu di bawah perjanjian pendanaan dari Saudi. Hibah ini diberikan sebagai dukungan untuk perlawanan Libanon terhadap ISIS di Suriah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pejabat keamanan Libanon mengaku belum menerima pemberitahuan resmi tentang penangguhan pemberian dana itu.

Dalam pernyataannya, pemerintah Riyadh mengatakan penangguhan dilakukan karena Libanon tidak mendukung Saudi di masa-masa sulit. Libanon dianggap tidak mengecam penyerangan Kedutaan Saudi oleh Iran. Padahal, Saudi selalu menyokong Libanon ketika konflik.

"Kerajaan Arab Saudi menemukan posisi Libanon yang bertentangan dengan Arab, kawasan dan arena internasional, di tengah bayang-bayang Hizbullah Libanon yang mempengaruhi negara itu," ujar pernyataan Saudi.
SPA melaporkan bahwa dalam berbagai pertemuan Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam, OKI, Saudi mengkritik Libanon yang urung mengecam Iran dalam serangan ke Kedubes Saudi di Teheran dan konsulat di Mashhad.

Serangan ke Kedubes Saudi oleh massa di Iran dilakukan usai eksekusi mati ulama Syiah di Riyadh atas dakwaan provokasi dan menyulut kekerasan. Eksekusi ini juga yang membuat hubungan diplomatik Saudi dan Iran saat ini hancur. (den)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER