AS Tolak Perundingan Damai Korut sebelum Uji Coba Nuklir

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Senin, 22 Feb 2016 11:01 WIB
AS ternyata sempat menolak tawaran perundingan damai Korea Utara untuk mengakhiri Perang Korea sebelum Pyongyang melakukan uji coba nuklir Januari lalu.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS, John Kirby, menegaskan bahwa Korut yang pertama kali menawarkan perundingan damai. (Getty Images/Alex Wong)
Jakarta, CNN Indonesia -- Amerika Serikat ternyata sempat menolak tawaran perundingan damai Korea Utara untuk mengakhiri Perang Korea tepat sebelum Pyongyang melakukan uji coba nuklir pada Januari lalu.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, John Kirby, melontarkan pernyataan ini untuk menanggapi pemberitaan Wall Street Journal yang melaporkan bahwa Gedung Putih secara diam-diam menyetujui perundingan damai dengan Korut tepat sebelum Pyongyang melakukan uji coba nuklir.

Harian tersebut melaporkan bahwa pemerintahan Barack Obama membatalkan syarat Pyongyang untuk mengurangi kegiatan nuklirnya sebelum perundingan damai dilakukan.
Menurut seorang sumber anonim yang dihubungi Wall Street Journal, AS hanya meminta program senjata nuklir itu menjadi salah satu yang dibicarakan dalam perundingan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wall Street Journal memberitakan bahwa Pyongyang menolak tawaran tersebut dan uji coba nuklir pada 6 Januari lalu benar-benar mengakhiri upaya diplomasi tersebut.

Dalam tanggapannya, Kirby menegaskan bahwa Korut yang pertama kali menawarkan diskusi perundingan damai tersebut. AS kemudian menegaskan bahwa upaya denuklirisasi harus ada dalam perundingan tersebut.

"Korut menolak respons kami. Respons kami kepada tawaran Korut selalu konsisten, yaitu fokus pada upaya denuklirisasi," ujar Kirby dalam pernyataan tertulis yang diterima Reuters pada Minggu (21/2).

Korut memang sudah lama meminta perundingan damai dengan AS dan pihak lainnya yang terkait dalam Perang Korea pada 1950-1953. Perang tersebut memang berakhir dengan gencatan senjata yang juga ditandatangani oleh AS, tapi bukan kesepakatan damai.
Korut ingin ketiga pihak menandatangani kesepakatan damai. Pyongyang juga ingin menghentikan latihan militer gabungan antara Korea Selatan dan AS yang sudah melibatkan 28.500 tentara.

Pada 16 Januari, Korut kembali meminta AS dan Korsel menyelesaikan latihan militer bersama sebagai syarat untuk menghentikan program nuklir Pyongyang.

Namun, Wakil Menlu AS, Antony Blinken, mengatakan bahwa Pyongyang harus menunjukkan keseriusan upaya denuklir sebelum dialog dimulai.

Pada Februari, Korut kembali dihujani kecaman setelah melakukan peluncuran satelit menggunakan roket. Aksi ini dianggap sebagai alibi untuk menutupi uji coba rudal nuklir. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER