Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi pada Rabu (24/2) mengatakan kalau insiden jatuhnya pesawat milik Rusia di Sinai pada tahun lalu akibat dari aksi terorisme yang bertujuan untuk melumpuhkan industri turisme dan merusak hubungan antara Mesir dengan Moskow.
"Terorisme hanya akan berakhir jika kita bersatu. Siapapun yang menjatuhkan pesawat Rusia, apa maksud dari perbuatannya? Ia ingin menyerang industri turisme dan hubungan antara Mesir dengan Rusia," kata Sisi dalam pidato yang disiarkan stasiun televisi lokal, seperti yang dikutip
Reuters.
Komentar tersebut merupakan komentar resmi pertama yang diutarakan oleh pemerintah Mesir semenjak insiden jatuhnya pesawat Rusia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya pemerintah Rusia menduga kalau pesawat jatuh karena bom, namun pemerintah Mesir mengatakan belum menemukan bukti dari dugaan tersebut.
Pesawat penumpang milik Rusia, Kogalymavia, jatuh di Semenanjung Sinai pada 31 Oktober lalu. Insiden tersebut menewaskan 224 orang.
Pesawat Airbus A321 yang dioperasikan oleh Metrojet itu meledak di udara ketika sedang dalam perjalanan dari Sharm el-Sheikh menuju St. Petersburg.
Kecelakaan Kogalymavia memukul sektor pariwisata Mesir yang menjadi salah satu penyokong utama perekonomian negara itu.
Sharm el-Sheikh sendiri merupakan tujuan wisata populer di kalangan wisatawan Rusia dan Inggris.
Tak lama setelah kecelakaan, Inggris dan negara lain menghentikan penerbangan ke Sharm el-Sheikh karena mencurigai longgarnya pengamanan di bandara yang memungkinkan teroris menanam bom di dalam pesawat.
Mesir telah menghadapi gejolak di Sinai selama dua tahun yang telah menewaskan ratusan tentara dan polisi.
(ard)