Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Afghanistan menerima sekitar 10.000 senjata api otomatis berikut amunisinya yang diberikan sebagai hibah oleh pemerintah Rusia pada Rabu (24/2). Pemberian hibah itu seakan menyiratkan kalau Rusia ingin memiliki hubungan lebih jauh dengan negara yang dilanda perang berkepanjangan ini.
Seiring meningkatnya aksi pemberontakan, Afghanistan mau tidak mau bergantung dengan asing dalam hal penyediaan bala bantuan.
"Donasi ini menunjukkan hubungan yang erat antar dua negara," kata Penasehat Keamanan Nasional Afghanistan, Hanif Amar, dalam acara penyerahan hibah. "Sumbangan ini datang di waktu yang tepat dan dikirim oleh seorang yang sangat penting bagi Afghanistan."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanif menambahkan, kalau senjata-senjata itu diberikan atas perjanjian keamanan antar kedua negara.
Duta Besar Rusia, Alexander Mantytskiy, juga mengatakan kalau negaranya siap bekerja sama dengan Afghanistan dalam rangka menanggulangi terorisme dan perdagangan obat-obatan terlarang.
Pemberian hibah pada Rabu dilakukan setelah Rusia mengaku kecewa dengan kegagalan Washington menerapkan kebijakan di Afghanistan.
Meski bukan anggota koalisi, namun Rusia telah bekerja sama dengan Amerika Serikat dalam rangka penyediaan pasukan bersenjata ke Afghanistan.
(ard)