Serangan Militan di Tunisia, 53 Orang Tewas

Reuters | CNN Indonesia
Selasa, 08 Mar 2016 09:14 WIB
Militan yang diduga kuat adalah ISIS, menyerang kota Ben Guerdan yang berbatasan dengan Libya untuk merebut kontrol kota itu dari pemerintah Tunisia.
Militan yang diduga kuat adalah ISIS, menyerang kota Ben Guerdan yang berbatasan dengan Libya untuk merebut kontrol kota itu dari pemerintah Tunisia. (Reuters TV)
Jakarta, CNN Indonesia -- Puluhan militan Islam menyerang kota Ben Guerdan di perbatasan Tunisia dengan Libya, menyasar pos polisi dan tentara, menewaskan 53 orang termasuk warga sipil.

Televisi lokal pada Senin (7/3) memperlihatkan tentara dan polisi berjongkok di pintu-pintu dan atap, sementara suara tembakan menggema di pusat kota. Mayat para militan terlihat tergeletak di jalanan dekat dengan barak militer setelah tentara berhasil membengkuk mereka.

Pasca serangan, otoritas menutup akses ke kota resor Djerba yang menjadi tujuan wisata bagi turis asing, memberlakukan jam malam di Ben Guerdan dan menutup dua perbatasan dengan Libya.
“Saya melihat banyak militan saat subuh, mereka berlari membawa Kalashnikov,” kata seorang warga, Hussein, kepada Reuters lewat telepon. “Mereka mengatakan mereka adalah ISIS dan mereka datang untuk menargetkan tentara dan polisi.”

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak jelas apakah para penyerang itu datang dari Libya, dan belum ada yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini. Namun serangan semacam ini dikhawatirkan otoritas Tunisia memang datang dari Libya, di mana kekuatan ISIS terus meningkat.

Tahun lalu, militan yang dilatih di kamp militer di LIbya melancarkan dua serangan di Libya.

“Serangan ini belum pernah terjadi sebelumnya, terorganisir dengan baik. Mereka ingin mencoba mengendalikan wilayah Ben Guerdane dan menjadikannya sebagai Wilaya baru mereka," kata Presiden Tunisia, Beji Caid Essebsi, mengacu pada sebutan ISIS untuk daerah yang mereka rebut dan dijadikan bagian dari khilafah mereka.

Tentara menewaskan 35 militan dan menahan enam lainnya, menurut Kementerian Dalam Negeri Tunisia. Sementara itu, rumah sakit dan sumber keamanan menyebut 11 warga sipil menjadi korban tewas bersama dengan 11 tentara.
Militer kemudian menemukan banyak senapan, peledak dan granat berpeluncur roket di Ben Guerdian.

“Jika militer tidak siap, teroris sudah mengibarkan bendera mereka di Ben Guerdan dan mendapat kemenangan simbolik,” kata Abd Elhamid Jelassi, wakil presiden partai Islam, Ennahda, yang berkoalisi dengan pemerintahan Tunisia.

Saat ini, lebih dari 3.000 warga Tunisia sudah bergabung dengan ISIS dan kelompok militan lain di Suriah dan Irak. Pejabat keamanan Tunisia mengatakan mereka kebanyakan kembali dan bergabung dengan kelompok militan di Libya.
[Gambas:Video CNN] (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER