Bom di Ankara, Erdogan Salahkan Ketidakstabilan di Kawasan

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Senin, 14 Mar 2016 08:57 WIB
Usai bom di Ankara, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan negaranya menjadi target serangan teroris karena ketidakstabilan di kawasan tersebut.
Usai bom di Ankara, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan negaranya menjadi target serangan teroris karena ketidakstabilan di kawasan tersebut. (Reuters/Kayhan Ozer/Presidential Press Office)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam serangan bom mobil di ibu kota Ankara yang menewaskan setidaknya 34 orang dan menyatakan negaranya menjadi target serangan teroris karena ketidakstabilan di kawasan tersebut.

"Organisasi teror dan rekan mereka menargetkan warga kami yang tidak bersalah dengan cara yang paling tidak bermoral dan tak berperasaan karena mereka kalah dalam perang melawan pasukan keamanan kami," kata Erdogan, dalam pidatonya usai serangan di Kizilay, pusat kota Ankara pada Minggu (13/3), dikutip dari CNN.

Erdogan menyebut serangan ini sebagai serangan terorisme dan berjanji pihaknya akan semakin sengit memerangi kelompok teror.
"Serangan teror, yang berniat menjatuhkan integritas, persatuan dan solidaritas Turki, tidak mengurangi keinginan kita untuk melawan teror, tetapi lebih meningkatkan itu," dikutip dari kantor berita Anadolu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Negara kita tidak akan pernah menyerahkan haknya untuk membela diri terhadap segala macam ancaman teror," katanya menambahkan.

Erdogan meyakinkan warga Turki bahwa pertarungan negara melawan terorisme akan "berhasil dengan memberangus teror hingga ke akarnya."

Meski Erdogan tidak menyebut dengan gamblang organisasi teror mana yang dimaksud, namun belakangan ini pasukan Turki tengah memerangi milisi Kurdi dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK).
Serangkaian serangan bom meletus di Ankara dalam beberapa bulan ini. Pada pertengahan Februari lalu, sebuah mobil yang telah dipasang bom meledak di dekat area gedung pemerintahan di Ankara, menewaskan 28 orang dan melukai 60 lainnya.

Turki juga menuduh serangan itu sebagai serangan terorisme dan menuding kelompok Kurdi Suriah (YPG) bekerja sama dengan anggota PKK sebagai otak pengeboman.

Menteri Kesehatan Turki menyebut serangan di Ankara kali ini menyebabkan 34 orang tewas dan 125 luka-luka.

Berdasarkan laporan stasiun televisi setempat, NTV, bom bunuh diri itu meledak di dekat sebuah halte bus di dekat sebuah taman di Kizilay. Mobil yang penuh bahan peledak diledakkan dekat sebuah bus.

Beberapa kendaraan bermotor ikut terbakar akibat ledakan tersebut. Lokasi ledakan berdekatan dengan kantor Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kehakiman, dan gedung pengadilan.

Peristiwa ini terjadi hanya dua hari setelah Kedutaan Amerika Serikat di Ankara mengeluarkan peringatan keamanan mengenai potensi terjadinya serangan terhadap bangunan pemerintahan maupun permukiman di Turki. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER