ISIS Kembali Disebut sebagai Pelaku Bom Bunuh Diri di Turki

Basuki Rahmat | CNN Indonesia
Minggu, 20 Mar 2016 05:09 WIB
Serangan bom bunuh diri yang terjadi di Istanbul, Turki, Sabtu (19/3), menewaskan sedikitnya lima orang. Dua di antara korban tewas adalah warga Israel.
Petugas membawa seorang korban sesaat setelah terjadinya serangan bom bunuh diri di kawasan perbelanjaan Istiklal Caddesi, Taksim, Istanbul, Turki, 19 Maret 2016. (REUTERS/ Kemal Aslan)
Istanbul, CNN Indonesia -- Serangan bom bunuh diri yang terjadi di pusat kota Istanbul, Turki, Sabtu (19/3) pagi waktu setempat, menewaskan sedikitnya lima orang. Dua di antara korban tewas adalah warga Israel. Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu, menyebut pelaku bom bunuh diri berasal dari kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

“Ada informasi bahwa serangan bom bunuh diri itu dilakukan oleh anggota ISIS, tapi ini adalah informasi awal, kami masih memeriksa itu,” kata Netanyahu kepada wartawan seperti dilansir Reuters.

Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu menyatakan bom bunuh tersebut masih akan terus berlanjut di negaranya, yang telah ditargetkan oleh kelompok militan Kurdi dan ISIS dalam beberapa bulan terakhir. Tudingan terhadap ISIS sebagai pelaku sebelumnya pernah dilontarkan oleh Davutoglu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Pada Januari lalu, Davutoglu menyatakan kelompok radikal ISIS berada di balik aksi bom bunuh diri di jantung kota Istanbul yang menewaskan 10 orang dan melukai 15 lainnya.  “Seluruh korban tewas dalam ledakan bom bunuh diri itu adalah warga negara asing,” ujar Davutoglu.

Rangkaian serangan bom bunuh diri di Turki akan memunculkan pertanyaan mengenai kemampuan Turki sebagai anggota NATO dalam melindungi diri dari peperangan di negara tetangga Suriah.  

Davutoglu menyatakan tekad memerangi aksi terorisme hingga tuntas. Menurutnya, kelompok teroris tidak akan bisa mencapai tujuannya dengan melakukan serangan bom bunuh diri yang mengerikan seperti itu.

"Perjuangan akan terus kami lakukan dengan resolusi dan tekad yang sama sampai terorisme benar-benar berakhir semuanya,” kata Davutoglu dalam pernyataan tertulis.


Turki beberapa bulan terakhir berada dalam status waspada tinggi menyusul ancaman serangan dari kelompok ISIS. Sebelumnya pada Oktober tahun lalu, sedikitnya 100 orang tewas saat bom bunuh diri meledak di Ankara.

Teror ledakan ISIS di Turki terjadi menyusul upaya yang kian gencar dilakukan pemerintah Recep Tayyip Erdogan memberantas ISIS di Suriah. (obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER