Jakarta, CNN Indonesia -- Beberapa ledakan keras diikuti suara tembakan terdengar di Ibu Kota Libya, Tripoli, pada Rabu dini hari (30/3).
Penyebab tembakan belum diketahui pasti, situasi di Tripoli tegang menjelang spekulasi kedatangan pemerintahan bersatu yang didukung oleh PBB sedang dalam perjalanan ke Tripoli dari Tunisia.
Pemerintah yang mengklaim diri sah di Tripoli dan beberapa faksi bersenjata di kota itu menentang pemerintahan bersatu dan telah memperingati mereka untuk tidak pindah ke Tripoli.
Pemerintahan bersatu adalah hasil kesepakatan yang dibuat pada Desember lalu untuk meredakan perpecahan dan mengakhiri konflik bersenjata di Libya. Tetapi pemerintah baru menghadapi perlawanan dari kelompok radikal di timur dan barat negara itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Minggu dan Senin kemarin, wilayah udara Tripoli ditutup beberapa jam. Dewan Kepresidenan pemerintah bersatu mengatakan hal itu dirancang untuk mencegah mereka datang ke Libya.
Perdana Menteri pemerintahan Tripoli Khalifa Ghwell dalam pernyataannya pada Selasa mengatakan bahwa wilayah udara Tripoli ditutup untuk "melindungi rakyat menyusul prilaku tak pantas Dewan Kepresidenan.”
Pemeritahan Libya yang diakui oleh dunia internasional sebelumnya memerintah dari timur Libya setelah mereka terusir dari Tripoli.
(stu)