Thailand Sita Ribuan Mangkuk Pemberian Thaksin Shinawatra

Denny Armandhanu/AFP | CNN Indonesia
Senin, 04 Apr 2016 18:55 WIB
Aparat di Thailand menyita sekitar 8.000 mangkuk berwarna merah yang diberikan oleh mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra kepada masyarakat.
Thaksin mendesak pemerintah junta pimpinan Prayut Chan-o-cha mengurusi hal yang lebih penting ketimbang menyita mangkuk. (Michael Regan/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Aparat di Thailand menyita sekitar 8.000 mangkuk berwarna merah yang diberikan oleh mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra kepada masyarakat. Langkah ini disebut salah satu cara junta memberangus kubu oposisi.

Dikutip AFP, Senin (4/4), penyitaan ribuan mangkuk merah itu dilakukan menyusul penangkapan seorang wanita yang berfoto dengan benda tersebut dan diunggah di sosial media. Dia didakwa atas pasal penghasutan.
Mangkok plastik warna merah pemberian Thaksin yang kini hidup dalam pelarian itu biasa digunakan untuk mengambil air dalam upacara menyambut tahun baru agama Buddha.

Dalam mangkuk itu terdapat tanda tangan dan pesan dari Thaksin yang digulingkan dari kursi perdana menteri pada 2006. Adiknya, Yingluck, juga digulingkan militer dari posisi yang sama pada tahun 2014. Thaksin kabur ke luar negeri setelah dituding korupsi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mangkuk itu pertama kali dibagikan di pameran kuil pekan lalu di provinsi Chiang Mai. Pesan yang tertulis di sisi mangkuk berbunyi: "Situasi boleh panas, tapi saudara-saudari mendapat kesejukan dari air di dalam mangkuk ini."

Sabtu lalu, polisi dan tentara menggeledah rumah dan kantor mantan anggota parlemen dari partai Shinawatra, Puea Thai, di provinsi Nan dan menyita mangkuk-mangkuk tersebut.

"Jika kita biarkan mangkuk ini dibagikan, maka akan menguntungkan sebagian partai politik dan menyebabkan partai lain kalah," kata Prayoon Chamnankong, petugas yang memimpin penggeledahan.

Dalam akun sosial media, Thaksin mendesak pemerintah junta pimpinan Prayut Chan-ocha mengurusi hal yang lebih penting ketimbang menyita mangkuk, seperti kekeringan dan pemberontakan warga Muslim di selatan.
"Saya melakukannya (membagikan mangkuk) beberapa kali di masa lalu dan tidak pernah jadi masalah bagi keamanan nasional," kata dia.

Wanita yang ditangkap pekan lalu karena berfoto dengan mangkuk itu bisa dipenjara hingga tujuh tahun jika terbukti bersalah.

Lembaga pegiat HAM Human Rights Watch menyebut penahanan wanita itu adalah bentuk pengekangan kebebasan oleh junta yang "sangat tidak masuk akal". (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER