Jakarta, CNN Indonesia -- Jumlah anggota ISIS di Libya diperkirakan bertambah hingga dua kali lipat dibanding tahun lalu. Negara itu kini juga telah menjadi "surganya" militan karena kekacauan politik yang masih terjadi.
Menurut Jendera David Rodriguez, dikutip CNN, Jumat (8/4), komandan Komando Amerika Serikat di Afrika, intelijen AS memperkirakan jumlah anggota ISIS di Libya saat ini antara 4.000 sampai 6.000, meningkat dua kali lipat dibanding penilaian 12 hingga 18 bulan lalu.
Sejak runtuhnya pemerintahan Moammad Gaddafi tahun 2011, Libya dilanda kekacauan politik dan menjadikan negara itu sebagai sarang militan.
Sejak tahun 2014, Libya terbagi menjadi dua pemerintahan, di Tripoli dan di bagian timur negara itu. Desember lalu, tercipta pemerintahan nasional yang diharapkan mampu menyatukan negara itu dalam melawan ISIS dan menciptakan kestabilan di Libya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rodriguez mengatakan, beberapa kelompok militan bebas keluar masuk Libya, sebagian datang dari Afrika utara. Dia juga mengatakan, beberapa kelompok militan di yang telah ada Libya juga mulai berbaiat kepada ISIS.
Desember lalu dalam serangan jet F-15 AS, pemimpin ISIS di timur Libya, Abu Nabil, tewas terbunuh. Dalam penyerbuan Maret lalu di kota Sabratha, tujuh orang terduga anggota ISIS tewas.
"Kami terus mengincar target yang merupakan ancaman bagi kepentingan dan personel Amerika Serikat di Libya," kata Rodriguez.
(den)