Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok militan Abu Sayyaf membebaskan tawanan seorang warga Italia yang merupakan bekas misionaris Katolik. Diduga pembebasan ini dilakukan setelah tebusan dibayarkan.
Juru bicara militer Filipina Brigadir Jenderal Restituto Padilla pada Jumat (8/4), mengatakan Rolando del Torchio, 53, ditemukan oleh polisi di pulau Jolo, tempat persembunyian Abu Sayyaf, enam bulan setelah pemilik restoran pizza di Filipina itu diculik.
"Satu pasukan polisi menemukan dia akan naik ke atas kapal feri dan memutuskan membawa korban penculikan ini ke pusat trauma militer. Dia akan dirawat oleh dokter militer karena kondisi kesehatannya yang buruk," kata Padilla.
Padilla belum tahu mengapa Torchio akhirnya dibebaskan. Namun media setempat mengatakan, tebusan sebesar 29 juta peso atau lebih dari Rp8,2 miliar telah dibayarkan untuk pembebasan Torchio.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria Italia yang pernah menjadi misionaris untuk Pontifical Institute for Foreign Missions ini diculik pada 7 Oktober lalu di restoran pizza miliknya di Kota Dipolog, Mindanao, Filipina selatan. Saat itu seorang anggota Abu Sayyaf menyamar menjadi pembeli lalu menculiknya.
Saat ini pasukan polisi dan militer tengah dalam keadaan siaga penuh di Jolo untuk memberantas Abu Sayyaf, kelompok militan yang berbaiat kepada ISIS.
Bulan lalu, Abu Sayyaf menculik 10 awak kapal Indonesia dari sebuah kapal Taiwan dekat Jolo. Abu Sayyaf disebut meminta tebusan hingga 50 juta peso untuk pembebasan mereka. Sepekan kemudian, kelompok militan ini menculik empat kru kapal Malaysia dekat Sabah.
Selain warga Malaysia dan Indonesia, saat ini Abu Sayyaf masih menyandera dua pria Kanada, seorang warga Norwegia dan seorang pria Jepang di hutan belantara Jolo.
Mereka mengancam mengeksekusi mati warga Kanada dan Norwegia jika tebusan US$85 juta permintaan mereka tidak dipenuhi dalam waktu satu bulan. Abu Sayyaf terkenal tidak main-main saat mengancam, sudah banyak sandera yang mereka bunuh akibat tidak dibayar tebusannya.
(den)