Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Luar Negeri RI memastikan tiga warga negara Indonesia anak buah kapal Tug Boat Massive 6 Highline Shipping Sdn Bhd yang sempat dibajak oleh kelompok militan Filipina pada awal April lalu telah dibebaskan dan saat ini berada dalam kondisi sehat.
Kapal berbendera Malaysia yang sedang berlayar di dekat Pulau Ligitan pada Jumat (1/4) pukul 18.15 itu membawa sembilan ABK, terdiri dari empat warga negara Malaysia, dua warga Myanmar dan tiga WNI. Delapan militan Filipina menggunakan
speedboat tiba-tiba melompat ke atas kapal, menodongkan senjata kepada para ABK dan memaksa mereka turun dari kapal.
Sebanyak empat ABK Malaysia diculik, dibawa ke perairan Filipina menggunakan
speedboat, dan hingga kini masih disandera. Sementara, tiga ABK WNI dan dua ABK Myanmar dibebaskan. Kelimanya berlayar menuju Tawau dan melaporkan insiden ini.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memaparkan Konsul RI di Tawau telah bertemu dengan 3 ABK WNI tersebut pada Minggu (3/4) memastikan kesehatan ketiganya dan menyampaikan perlindungan kekonsuleran.
Pada Senin (4/4), Konsul RI di Tawau bertemu dengan wakil pemilik kapal. Dalam pertemuan tersebut beberapa hal telah disepakati hak-hak ABK WNI akan dijamin oleh perusahaan. "Kebutuhan logistik selama berada di Tawau juga dipenuhi," ujar Retno.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(stu/stu)