Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengkonfirmasi bahwa seorang perwira intelijen berpangkat tinggi Korea Utara telah membelot ke Korea Selatan.
"Ya, itu benar," kata Moon Sang-gyun, juru bicara Kementerian Pertahanan Korsel kepada kantor berita
Yonhap pada Senin (11/4), dikutip dari
Channel NewsAsia.
Meski mengkonfirmasi hal ini, Moon mengaku tidak dapat memberikan informasi lebih lanjut.
Kabar pembelotan ini sebelumnya diterima
Yonhap dari sumber anonim yang menyatakan seorang kolonel senior Korut telah membelot ke Korsel pada 2015, setelah sempat bekerja di lembaga yang melaksanakan misi spionase terhadap Korsel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kabar pembelotan ini muncul setelah Kementerian Unifikasi menyatakan sebanyak 13 warga Korut yang bekerja di restoran Korea Utara di luar negeri beramai-ramai membelot ke Korea Selatan.
Kementerian menyatakan para pekerja, 12 wanita dan seorang pria yang mengelola restoran, tiba di Korea Selatan pada Kamis pekan lalu.
Juru bicara kementerian unifikasi, Jeong Joon-hee, mengatakan terdapat keinginan bersama 13 orang ini untuk membelot ke Korsel, dan tidak ada yang menentang ide tersebut. Dia mengatakan para pekerja berada di bawah tekanan dari Pyongyang untuk mengirim uang yang diperoleh dari restoran.
Dia tidak mengatakan di negara mana restoran itu terletak, karena khawatir informasi itu akan memengaruhi hubungan diplomatik.
Bisnis restoran Korea Utara dilaporakan melambat setelah pemerintah Korea Selatan mendesak warganya untuk tidak mendatangi restoran Korut menyusul diterapkannya sanksi baru terhadao Pyongyang pada Maret lalu.
Korut juga diganjar sanksi yang lebih keras dan luas oleh Dewan Keamanan PBB karena meluncurkan uji coba bom nuklir pada awal Januari dan mengirimkan satelit dengan roket, yang dikhawatirkan dapat membawa hulu ledak nuklir.
Para pejabat memperkirakan akan semakin banyak pembelot Korut ke Korsel dalam beberapa bulan mendatang.
(ama)