Pengendara Mabuk di Thailand Dihukum Kerja di Kamar Mayat

Elvina Rosita | CNN Indonesia
Selasa, 12 Apr 2016 13:41 WIB
Hukuman kerja di kamar mayat ini diharapkan bisa mengurangi jumlah korban tewas akibat kecelakaan di Thailand, terutama di masa liburan Songkran.
Ilustrasi kamar mayat. (Thinkstock/Darrin Klimek)
Jakarta, CNN Indonesia -- Thailand memiliki hukuman yang unik untuk membuat pengendara mabuk dan pelanggar lalu lintas jera. Di bawah peraturan baru di negara itu, para pelanggar lalu lintas akan dihukum kerja di kamar mayat.

Peraturan baru yang diterapkan awal tahun ini diterapkan untuk mengatasi angka kematian lalu lintas yang tinggi di Thailand, terutama di masa liburan.
Angka kematian akibat kecelakaan terbanyak di Thailand terjadi saat liburan tahunan Songkran, ketika banyak warga mengendarai motor tanpa helm. Saat Songkran, warga Thailand berkumpul bersama keluarga dan sering kali minum hingga mabuk, lalu pergi berkendara.

Itulah sebabnya, liburan Songkran yang dimulai pada 13 April besok mendapatkan julukan "Tujuh Hari dalam Bahaya". Di hari libur ini, lebih dari dua orang tewas dan 160 terluka setiap jamnya di jalan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk mencegah semakin banyak korban tewas, pemerintah awal tahun ini menerapkan hukuman sita kendaraan selama masa liburan Songkran bagi para pengemudi mabuk.
Pekan lalu, pemerintah juga menyetujui rencana hukuman kerja amal di kamar mayat bagi pelanggar lalu lintas.

"Pelanggar lalu lintas yang dinyatakan bersalah oleh pengadilan akan dikirim untuk melakukan kerja amal di kamar mayat rumah sakit," kata kolonel polisi Narongdej Jantanawong, wakil direktur divisi perencanaan tugas khusus.

"Strategi ini digunakan untuk membuat pelanggar lalu lintas jera mengemudi sembarangan atau berkendara dalam keadaan mabuk. Hal ini bertujuan untuk menjadi pencegahan," lanjut Narongdej.
Anurak Amornpetchsathaporn, direktur tanggap darurat untuk biro kesehatan masyarakat, mengatakan pada Senin (11/4) tugas bekerja di kamar mayat rumah sakit dapat memberikan efek jera kepada pengemudi yang ugal-ugalan. hukuman sebelumnya, yaitu membersihkan taman dan perpustakaan terbukti gagal.

"Mereka harus melihat kerusakan fisik dan mental yang sebenarnya," katanya. "Di kamar mayat, mereka harus membersihkan dan memindahkan mayat, mudah-mudahan mereka akan merasakan sakit, semoga mereka dapat memahami dan mendapat hati nurani yang baik sehingga bisa lebih aman di jalan-jalan." (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER